Pertumbuhan Pasar Modal di Kota Cirebon Cukup Prospektif

Cirebon,- Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat, Reza Sadat Shahmeini mengatakan bahwa potensi pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Kota Cirebon cukup prospektif.

“Kalau kita lihat di Cirebon, pertumbuhan jumlah investornya itu di atas rata-rata di Jawa Barat,” ujar Reza kepada About Cirebon di sela-sela acara Forum Bisnis Sosialisasi Pasar Modal HIPMI Kota Cirebon, Sabtu (22/2/2020).

Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi edukasi yang berkelanjutan terhadap masyarakat Kota Cirebon, salah satunya dengan kegiatan yang di selenggarakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Cirebon.

BACA YUK:  Arus Balik Lebaran di Daop 3 Cirebon Mulai Alami Peningkatan

“Kami berharap nantinya, masyarakat Kota Cirebon, khususnya anggota HIPMI Kota Cirebon bisa lebih mengenal pasar modal. Dan ada peluang untuk mereka, yakni perusahaannya bisa go public,” terangnya.

“Disamping itu juga, ada peluang untuk anggota HIPMI menjadi investor di pasar modal,” imbuhnya.

Menurut Reza, pasar modal itu ada dua sisi, ada sisi suplay perusahan-perusahaan butuh dana mereka bisa menawarkan surat-surat berharga di pasar modal, seperti jual saham, obligasi dan lain sebagainya.

Kemudian di sisi demandnya, lanjut Reza, masyarakat bisa turut serta membeli surat-surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan tadi.

BACA YUK:  Bupati dan Kapolresta Cirebon Tingkatkan Sinergitas Pascacuti Bersama

“Jadi kedua sisi ini harus kita tumbuhkan. Sehingga akhirnya nanti perusahan-perusahaan yang butuh dana bisa terserap oleh masyarakat dan mendapatkan dana dari pasar modal,” terangnya.

Sementara itu, sampai awal tahun 2019 atau di akhir tahun 2018, jumlah investor di Jawa Barat mencapai 134 ribu, tapi di akhir tahun 2019 jumlah investor kita tumbuh 42 ribu atau tumbuh menjadi 177 ribu investor.

“Sehingga pertumbuhan di Jawa Barat, bahkan tahun lalu Jawa Barat paling tinggi secara nasional pertumbuhan investor,” katanya.

BACA YUK:  Bupati Imron Tinjau Langsung Kondisi Warga Miskin di Desa Panembahan

“Artinya ini potensi yang sangat baik kedepannya. Namun jumlah tersebut masih terbilang sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk di Jawa Barat yang kurang lebih 49 juta penduduk,” tambahnya.

Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi edukasi yang lebih masif lagi, dan yang saat ini di era digital akan dilakukan dengan sarana digital untuk mensosialisasikan tentang pasar modal.

“Dengan begitu, pasar modal betul-betul bisa dikenal oleh masyarakat,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *