Perkembangan Ekonomi di Wilayah Ciayumajakuning Menunjukkan Pertumbuhan Positif

Cirebon,- Perekonomian Indonesia pada tahun 2019 menghadapi tantangan yang tidaklah ringan. Perlambatan ekonomi global sudah mulai kita rasakan, khususnya dalam aktivitas perdagangan luar negeri dan kegiatan usaha di sektor riil.

Namun demikian, secara umum stabilitas makro ekonomi masih tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi nasional masih tercatat 5,02 persen di kuartal III-2019 dan diharapkan pada akhir tahun masih di atas 5 persen sebagaimana proyeksi Bank Dunia.

Anggota Dewan Komisioner OJK, Ahmad Hidayat mengatakan stabilitas sektor jasa keuangan juga dapat terjaga dengan baik yang didukung oleh tingkat permodalan dan likuditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga.

“Capaian ini merupakan modal yang penting bagi industri keuangan untuk dapat tumbuh lebih baik dan meningkatkan perannya sebagai katalis dan motor penggerak kegiatan ekonomi nasional,” ujarnya dalam sambutan pelantikan dan serah terima jabatan Kepala OJK Cirebon, Kamis (23/1/2020).

BACA YUK:  Tahun 2024, EWF Cirebon Targetkan 400 Nasabah Baru

Baca Yuk : Arief Budi Wibisono Kini Jabat Kepala OJK Cirebon Gantikan Muhammad Lutfi

Sejalan dengan perekonomian nasional, menurut Hidayat, perkembangan ekonomi di wilayah Ciayumajakuning juga menunjukkan pertumbuhan postif. Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada Triwulan IV-2019 menunjukkan kinerja sektor ekonomi utama di wilayah Ciayumajakuning tumbuh positif dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Khususnya di sektor Perdagangan Besar dan Eceran serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,” teranganya.

Selain itu, tingkat inflasi di Kota Cirebon juga masih terkendali dan terjaga rendah sehingga daya beli masyarakatnya tetap terjaga. Inflasi Kota Cirebon pada Desember 2019 tercatat sebesar 2,0 persen (yoy), lebih rendah dari angka nasional yang sebesar 2,72 persen (yoy).

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

“Namun demikian hal ini tentu tidak membuat kita semua terlena. Masih besar peluang dan momentum yang bisa kita manfaatkan untuk mendorong perekonomian. Perlu strategi yang tidak biasa agar hasil yang kita inginkan dapat lebih optimal,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata Hidayat, dalam rangka menyikapi berbagai tantangan perekonomian global dan domestik, serta memenuhi tuntutan dari Pemerintah dan masyarakat, pada tahun 2020 ini OJK akan mengimplementasikan 5 (lima) kebijakan strategis.

“Yang pertama meningkatkan skala ekonomi industri keuangan melalui peningkatan nominal modal minimum dan akselerasi konsolidasi baik konvensional maupun syariah untuk meningkatkan daya saing dan peran industri jasa keuangan,” bebernya.

BACA YUK:  Tinjau Bendungan Ambit, Bupati Cirebon Pastikan Akan Ada Normalisasi

Kedua, mempersempit regulatory & supervisory gap antar sektor jasa keuangan untuk mengurangi potensi terjadinya regulatory arbitrage. Ketiga, Mendorong digitalisasi produk dan layanan keuangan serta pemanfaatan teknologi dalam mendukung kepatuhan terhadap regulasi.

Kemudian keempat, mempercepat penyediaan akses keuangan masyarakat serta mendorong penerapan market conduct dan perlindungan konsumen yang lebih baik. serta kelima mendorong pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.

“Pada kesempatan yang baik ini, saya juga ingin menitipkan pesan kepada seluruh Pemimpin Satuan Kerja di OJK agar selalu bersinergi dengan seluruh stakeholder, demi terwujudnya sektor jasa keuangan yang berdaya saing dan berperan optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas,” pungkasnya. (AC212).

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *