Pentingnya Kurikulum Sebagai Pendidikan Moral untuk Meningkatkan Nilai Mandiri di Pendidikan Dasar

Perkembangan pendidikan diiringi dengan perkembangan zaman yang semakin pesat. Oleh karenanya perkembangan zaman yang semakin canggih dapat membantu kinerja pendidikan masa kini, sebagai contoh salah satunya yaitu kecanggihan teknologi. Kecanggihan tekhnologi ini memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif yang didapatkan oleh peserta didik adalah peserta didik mampu mendapatkan informasi secara cepat dan luas sehingga wawasan yang didapat peserta didik tidak hanya di daerahnya saja tetapi peserta didik mampu menguasai informasi secara global. Sedangkan dampak negatif yang didapat adalah peserta didik kurang peka terhadap kehidupan sosial, dan masih banyak lagi dampak akibat kecanggihan teknologi masa kini.

Pada masa kini pendidikan mengalami kemerosotan moral. Ada dua faktor yang mempengaruhi kemerosotan moral pada peserta didik. Pertama faktor internal, dalam faktor internal yang mempengaruhi adalah keluarga, salah satu contoh yaitu perceraian dalam keluarga yang dapat mempengaruhi kondisi psikis peserta didik sehingga banyak peserta didik yang memberontak saat sekolah. Kemudian ada faktor internal, faktor internal berasal dari luar seperti lingkungan, teman sepermainan dan lain sebagainya.

BACA YUK:  Pj Gubernur Jabar Beri Kejutan Tarawih di Masjid Lautze 2 Bandung

Faktor lingkungan yang buruk dapat merusak perkembangan peserta didik. Salah satu contohnya adalah siswa SD yang sudah berani melakukan perkelahian hingga terluka bahkan ada yang sampai meninggal. Misalnya: kasus perkelahian SD Kilensari Situbondo yang menirukan adegan SmackDown mengalami patah tulang kaki. Dari kasus tersebut berarti bahwa anak menirukan hal yang mereka lihat, khususnya tayangan yang ada di media elektronik.

Menurut Lickona (1992: 51) mengatakan bahwa karakter yang baik atau good charakter terdiri atas proses psikologis knowung the good, desiring teh good, dan doing teh good- habit of the mind, habit of the heart, and habit of action. Ketiganya adalah proses psikologis yang bermuara pada kehidupan moral dan kematangan moral individu.

BACA YUK:  Tahun Baru Imlek, Aston Cirebon Hotel Hadirkan Paket Makan Malam Dengan Konsep Buffet

Dari kasus di atas dapat dilihat bahwa kepribadian, pendidikan seharusnya memperhatikan moral dan mental peserta didik. Karena pada dasarnya tujuan pendidikan mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki akal, budi pekerti, berilmu, cakap dan memiliki rasa bertanggung jawab. Dengan munculnya kasus-kasus yang terjadi pada siswa sekolah dasar, tentu menjadi kendala dalam dunia pendidikan.

Kurangnya kurikulum pendidikan moral dapat mempengaruhi perilaku dan sikap peserta didik, sehingga apabila peserta tidak memiliki moral yang baik maka dunia pendidikan akan mengalami krisis moral pada anak. Maka dari itu seharusnya pendidikan moral sudah ditanamkan kepada peserta didik sejak dini, agar sebagai antisipasi terjadinya tindakan-tindakan yang tidak diinginkan. Dengan moral yang terdidik sejak dini, otak yang cerdas dan kepribadian yang baik akan menghasilkan peserta didik yang bermoral baik.

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

Penulis : Asih Niarsih
(PGSD Universitas Kuningan Semester 5)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *