Penjemputan Transportasi Online Cirebon di Mall dan Sekolah Alami Perubahan 

Cirebon, 16 Oktober 2017,- Melalui kesepakatan Satgas Gabungan (Satgab) Online dan Konvensional (OKE), terkait titik penjemput oleh transportasi online di Kota Cirebon ada beberapa perubahan.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Adi Vivid AB mengatakan, beberapa titik penjemputan yang mengalami perbuhan seperti di sekolah, yang disepakati 100 meter dari sekolah. Ternyata, Satgab OKE menyepakati kalau transportasi online boleh menjemput di belakang sekolah.

Kemudian katanya, untuk di mall transportasi online tidak boleh menaikkan penumpang di depan lobby, tapi sudah disepakati boleh masuk ke dalam dan penjemputannya di basement.

BACA YUK:  Olahraga Basket Kian Digemarin Generasi Muda, Under Armour Gelar ‘Curry Day’ Perdana di Indonesia

“Tentunya ini ada kemajuan, artinya tidak berdasarkan jarak lagi. Sesuatu yang menurut saya perkembangan yang sangat positif. Teman-teman konvensional tidak kaku,” ujarnya, Senin (16/10/2017).

Menurutnya, dengan adanya pelarangan transportasi online di Provinsi Jawa Barat tidak membawa dampak yang cukup meresahkan teman-teman di Kota Cirebon, terutama transportasi online dan konvensional.

“Saya sangat bangga kepada warga Kota Cirebon, walaupun ada pelarangan beroperasinya transportasi online oleh Dishub Provinsi Jawa Barat, di Kota Cirebon tidak ada gejolak,” jelasnya.

Lanjut dia, untuk menghindari adanya hasutan-hasutan dari luar kepada transportasi konvensional, pada hari Rabu malam kamis akan dipertemukan kembali antara transportasi online dan konvensional di acara Ngopi Bareng Polisi.

BACA YUK:  Pemda Kota Cirebon Gelar Sharing Knowledge Manajemen Talenta dalam Implementasi Sistem Merit

[Baca ya : Inilah Titik Penjemputan Transportasi Online di Kota Cirebon]

“Agar pengaruh dari keputusan dari Dishub Provinsi Jawa Barat tidak menimbulkan gejolak yang negatif di Kota Cirebon. Kita bisa lihat di kota-kota lain sudah mulai bergejolak, bahkan di Bandung akan ada kegiatan unjuk rasa dari transportasi online,” paparnya.

Adi menambahkan, kebijakan kesepakatan ataupun  konsep yang diterapkan di Kota Cirebon, tidak sepenuhnya diterapkan di kota lain. Ini kembali lagi kepada kearifan, kerelaan, keikhlasan warga Kota Cirebon yang dari dulu terkenal sudah seperti ini, semua adalah guyub dan bisa dibicarakan.

BACA YUK:  Polres Cirebon Kota Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Lodaya 2024

Ini semuanya butuh proses, tidak serta merta permasalahan bisa langsung selesai. Dari proses yang panjang melalui sinergitas dari Kepolisian, Pemerintah Kota, Forkopimda yang mendukung banyak, akhirnya bisa seperti ini. Mudah-mudahan kesepakatan damai ini bisa tetap berjalan dan terus berjalan beriringan antara online dan konvensional,” harapnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *