Penguatan Perfilman Nasional Butuh Dukungan Semua Pihak, Termasuk Pelajar 

Cirebon,- Pokja Apresiasi dan Literasi Film (Alif) Direktorat Perfilman Musik dan Media (DPMM) Kemendikbud Ristek RI mendukung penuh Festival Apresiasi Film. Pelatihan Nasional dan Lomba Kreasi Film diselenggarakan Yayasan Bina Jati Mandiri di Hotel Deddy Jaya Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Minggu (28/8/2022).

Ketua Panitia, Amran Halim menyampaikan di era yang serba digital ini harus dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya, bagaimana cara membuat konten atau film yang positif.

“Memang kami undangan para pelajar ini karena ini dunia mereka, terlihat mereka sangat antusias,” ujar Amran.

BACA YUK:  dr. Ratnawati Perjuangkan Fasilitas Olahraga Warga RW 4 Kebon Benteng Tengah

Pada kesempatan tersebut Amran menghaturkan terimakasih kepada para narasumber dan DPMM Kemendikbud Ristek RI yang telah mendukung penuh kegiatan ini.

“Peserta yang mengikuti acara ini sejak Jumat kemarin, hingga hari ini, dua hari online diikuti pelajar dan guru. tindak lanjut dari kegiatan ini akan diadakan lomba,” kata Amran.

Kegiatan yang melibatkan ratusan pelajar SMA dan SMK sederajat di wilayah Cirebon Timur ini, merupakan salah satu bukti bahwa pelajar berperan dalam penguantan ekosistem perfilman nasional

“Untuk itulah sinergi dibutuhkan untuk membuat ekosistem perfilman nasional menjadi kuat. Dan sinergi itu melibatkan peran serta semua pihak, juga siswa dan guru,” kata Edi Suwardi, Ketua Tim Pokja Alif Kemendikbud Ristek RI.

BACA YUK:  Warkop Amarta di Jalan Majasem Kota Cirebon, Tempat Menikmati Kopi yang Buka 24 Jam

Festival Apresiasi Film, Pelatihan Nasional & Lomba Kreasi Film menghadirkan sejumlah pembicara. Yaitu Benny Benke, Doddi Achmad Fauji, Nurman Hakim, dan Tri Widyastuti Setyaningsih (LSF). Semua pembicara menyajikan berbagai tema tang berhubungan dengan dunia perfilman.

Dari tema bagaimana memproduksi dan menyutradarai film dengan baik dan laras, menganalisis dan mengkritik film dengan pas, posisi berbagai festival film di dunia, hingga sensor film mandiri.

Menurut Edi Suwardi, pembekalan dalam event ini dapat dimanfaatkan pesertanya untuk ditindaklanjuti dalam format film.

“Minimal bisa membuat vlog, atau menjadi content creator. Kontennya apa? Bisa tentang historiografi nama Ciledug, atau latar budaya dan sejarah lainnya, yang berhubungan dengan kota Cirebon,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *