Penemuan Uang Palsu Alami Penurunan, Daerah Cirebon Paling Banyak Ditemukan

Cirebon,- Pada tahun 2019, Kantor Perwakilan Bank Indoensia (KPw Bi) Cirebon memperkirakan mengeluarkan uang tunai ke perbankan sebesar Rp. 16,3 Triliyun dalam satu tahun.
Bahkan, penemuan uang palsu (upal) selama kurun waktu empat tahun, mengalami penurunan setiap tahunnya.
Yukon Afrinaldo, Kepala Tim Sistem Pembayaran (SP) Pengedaran Uang Rupiah (PUR) dan Keuangan Inklusif (KI) KPw BI Cirebon mengatakan bahwa menurunnya penemuan uang palsu di wilayah III Cirebon dari tahun ke tahun berkat dari edukasi yang diberikan kepada masyarakat.
1. Penemuan Uang Palsu Menurun
Menurut data yang diperoleh dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon bahwa penemuan uang palsu dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang begitu sangat signifikan.
Yukon menjelaskan, pada tahun 2015 penemuan uang palsu sebesar 16.804 lembar, pada tahun 2016 total upal sebanyak 7.077 lembar, tahun 2017 total temuan upal sebanyak 6.093 lembar.
“Sedangkan penemuan upal pada tahun 2018 sebanyak 5.284 lembar. Jadi, kalau dibandingkan dengan tahun 2017 hanya sebanyak 809 lembar upal,” terangnya.
2. Upal Pecahan Rp. 50 ribu dan Rp. 100 Paling Banyak Ditemukan
Dari temuan yang didapat oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, temuan uang palsu di wilayah III Cirebon paling banyak ditiru adalah pecahan Rp. 50 ribu dan Rp. 100 ribu.
Sedangkan, kata Yukon, di Wilayah III Cirebon penemuan uang palsu paling banyak ditemukan di daerah Cirebon.
“Karena disinilah (Cirebon) pertumbuhan ekonomi paling tinggi dan peredaran uang paling banyak,” katanya.
3. Arus Kas Uang Rupiah
Pada tahun 2018 secara akumulasi, KPw BI Cirebin mengalami net inflow sebesar Rp. 1,95 Triliun, lebih rendah dari net inflow tahun 2017 yang secara akumulasi mencapai Rp. 6,82 Triliun.
Lebih lanjut, Yukon menjelaskan bahwa pada tahun 2018 mengalami 6 kali net inflow yakni pada bulan Januari, Februari, Juli, Agustus, September, dan Oktober.
“Namun, pada bulan lainnya mengalami net outflow,” jelas Yukon. (AC212)