Pembayaran Parkir Non Tunai di Jalan Pagongan Kota Cirebon Lebih Praktis

Cirebon,- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon bersama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan BJB Cabang Cirebon telah meluncurkan pembayaran parkir non tunai menggunakan QRIS (QR Code Indonesia Indonesian Standard) pada Selasa 25 Agustus 2020 kemarin.

Inovasi tersebut, digadang-gadang sebagai inovasi pertama yang belum ada di wilayah lainnya dan pertama di Kota Cirebon.

Sebagai awal atau Pilot Project, pembayaran parkir non tunai menggunakan QRIS tersebut baru diterapkan di Jalan Pagongan, Kota Cirebon. Ada 11 titik dan 11 juru parkir yang sudah diberikan pelatihan mengenai pembayaran non tunai.

About Cirebon mencoba menelusuri Jalan Pagongan Kota Cirebon untuk melihat langsung bagaimana penerapan parkir non tunai tersebut. Kami melihat, petugas juru parkir sudah dilengkapi dengan rompi dan juga barcode QRIS yang dikalungkan di leher setiap juru parkir.

Bahkan, di setiap titik sudah terpasang papan pemberitahuan dan cara pembayaran non tunai menggunakan QRIS. Saat ingin membayar, juru parkir sempat menawarkan pembayaran non tunai, namun ada juga pengendara yang masih membayar secara tunai.

BACA YUK:  Bentani Hotel Cirebon Gelar Donor Darah dengan Tema “Love At The First Drop”

“Kalo mau pakai non tunai bisa pak, bisa pakai OVO, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Dana, DigiCash, tinggal scan barcode” ujar Dadi, salah satu juru parkir di Jalan Pagongan sambil menunjukan barcode QRIS yang dikalungkan di lehernya, Kamis (27/8/2020).

Menurut Dadi, pembayaran parkir non tunai menggunakan QRIS baru diterapkan dua hari kemarin. Sehingga, masih banyak yang bayar dengan tunai dan juga belum banyak orang yang mengetahui pembayaran dengan non tunai tersebut.

“Masih banyak yang bayar tunai, tapi ada juga yang sudah bayar dengan non tunai. Ada 4 sampai 5 orang yang sudah bayar pakai non tunai,” ungkapnya.

BACA YUK:  Properti Terlantar: Mengapa Beberapa Proyek Gagal Meraih Kesuksesan?

Dadi mengungkapkan bahwa pembayaran non tunai dirasa lebih praktis, namun yang menjadi kendala adalah proses pembayaran sedikit menghambat.

“Lebih praktis aja, tapi prosesnya agak lama kurang dari satu menit sih. Kendalanya bila sedang ada transaksi, terus ada motor yang lain keluar juga. Itu sih kesulitannya kalau ada kendaraan yang berbarengan keluar,” kata Dadi.

“Tapi pembayaran non tunai ini juga sangat membantu,” tandasnya.

Terpisah, Kepala KPw BI Cirebon, Bakti Artanta menjelaskan bahwa pembayaran non tunai di Jalan Pagongan merupakan pilot project yang bertujuan untuk merubah mindset dan lingkungan dari sisi juru parkir dan masyarakatnya.

“Ini sifatnya menjadi pilot project, kita tidak mau semua diterapkan non tunai tapi tidak berjalan. Kalau ini berhasil, kita bisa aplikasikan ke tempat lain,” ujarnya saat ditemui About Cirebon di kantornya, Kamis (27/8/2020).

BACA YUK:  Disperindan Jabar : Realisasi Penjualan Operasi Pasar Bersubsidi Selama Ramadan Capai 90,14 Persen

Menurut Bakti, pengunaan uang kartal menjadi digital tidak mudah merubah mindset, tapi memang opportunity nya ada yaitu, masyarakat sudah banyak yang mempunyai handphone android dan sudah mempunyai aplikasi uang electronic server base.

“Sehingga, itulah opportunity yang kita ambil dan diharapkan nanti penerapannya lebih cepat. Minimal lingkungan sekitarnya tumbuh dan benar-benar bisa terlaksana pembayaran parkir non tunai,” ungkap Bakti.

Bakti menjelaskan pembayaran parkir non tunai menggunakan QRIS di Jalan Pagongan akan terus di evaluasi setiap minggunya untuk melihat perkembangan di lapangan.

Selain itu, tambah Bakti, setelah pembayaran parkir non tunai berjalan, kedepan akan menggarap pembayaran Kir dengan Dinas Perhubungan.

“Karena kita melihat, dengan non tunai itu transparan, akuntabel dan diharapkan semuanya bisa tercatat dengan baik dan potensi pendapatan Pemerintah Kota bisa meningkat,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *