Paragon Goes to Pesantren, Ajak Santriwati di Pondok Buntet Pesantren Cirebon Bisa Jadi Entrepreneur

Cirebon,- Paragon Goes to Pesantren berlanjut ke Pondok Buntet Pesantren Cirebon Sabtu (8/4/20238). Program bertajuk “Perjalanan Ramadan Bersama Lebih Bermakna” ini bekerja sama antara Paragon Corp dengan NU Circle.
Paragon Corp merupakan perusahaan asal Indonesia yang menaungi brand pioneer kosmetik halal seperti Wardah, Kahf, dan Biodef. Di Cirebon, kegiatan tersebut diisi dengan mengunjungi pesantren dan berziarah makam Wali Songo Sunan Gunung Jati.
Head of Stakeholder Relation Paragon Corp, M. Adi Yasir Maulana mengatakan Program Perjalanan Ramadan Bersama Lebih Bermakna itu bertujuan mengajak semua komponen masyarakat untuk menebar kebaikan. Cirebon, menurut Yasir, merupakan kota terakhir diadakannya program Paragon Goes to Pesantren.
“Program Paragon Goes to Pesantren ini sudah mulai sejak tanggal 3 April 2023 di Kota Sidoarjo dan berakhir hari ini di Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Program bertajuk Perjalanan Ramadan Bersama Lebih Bermakna ini dalam artian untuk silaturhami dan mengenal lebih jauh dengan pesantren-pesantren,” ujar Yasir kepada About Cirebon.
“Dan kami melakukan perjalanan penuh makna dalam hal ini melakukan ziarah ke makam Wali Songo, yang mudah-mudahan memberikan kebermaknaan bagi kami dan yang lainnya,” tambahnya.
Pada kegiatan ini, Paragon Corp memberikan bantuan berupa beras di beberapa titik, salah satunya di Pondok Buntet Pesantren sebanyak 5 ton dan 1.000 produk untuk santri dan toilet yang ada di Pondok Bunten Pesantren.
“Selain bersilaturahmi, kehadiran kami ke pesantren-pesantren ini juga untuk melihat apakah ada peluang-peluang kolaborasi kebermanfaatan tentunya, baik itu di bidang pendidikan entrepreuner dan lainnya,” kata Yasir.
Seperti pada saat talkshow, menurut Yasir ada pembahasan menarik soal pemilik atau pendiri dari Paragon Corp. Pemilik atau yang mengelola perusahan kosmetik ini merupakan santriwati.
Sehingga menurut Yasri, untuk santriwati di Pondok Buntet Pesantren bisa menginspirasi dari beliau, bahwa santriwati itu memiliki peluang. Bahwa untuk sukses atau berkembang, bertumbuh, tidak hanya dalam pesantren, tetapi bisa bermanfaat bagi banyak orang, salah satunya jadi Entrepreuner.
“Jadi entrepreuner bukan hal yang ngga mungkin, faktanya founder kami seorang santriwati. Poinnya sih ingin mengajak adik-adik di pesantren untuk bisa menjadi entrepreneur, bahkan untuk menjadi bermanfaat yang lebih besar lagi juga bisa. Mudah-mudahan pesan ini bisa ditangkap oleh santriwati agar bisa bermakna dan bergerak,” pungkasnya. (HSY)