OPINI : Pentingnya Pendidikan Karakter Guna Mencapai Kehidupan Bermasyarakat yang Lebih Baik

Pendidikan karakter sangatlah penting dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia sebagai mahluk sosial tentu saja tidak bisa sendiri dalam melakukan berbagai jenis kegiatan, tentu saja manusia selalu membutuhkan bantuan orang lain. Pendidikan karaker sangatlah penting dalam kehidupan bersosialisasi guna mencapai suatu hubungan yang baik antar manusia. Dari pengertiannya sendiri pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntutan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikiran dan raga serta rasa dan karsa (Samani dan Hariyanto, 2013). Dari pengertiannya karakter sendiripun, dijelaskan bahwa karakter adalah kualitas, kekuatan mental, moral atau budi pekerti yang merupakan kepribadian khusus sebagai pendorong serta pembela antara individu yang satu dengan individu yang lainnya (Hidayatullah, 2010).

Menurut Lickona, sistem karakter terdiri dari tiga ranah yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Tiga ranah itu diantaranya yaitu Pengetahuan moral (Moral knowing) yaitu kemampuan dimana orang dapat mengetahui, memahami, mempertimbangkan, membedakan menginterpretasikan jenis-jenis moral yang harus ditinggalkan. Untuk memahami moral ini maka kita bisa melihat komponen dari pengetahuan moral diantaranya yaitu kesadaran untuk bisa melihat moral yang ada disekitar kita, pengetahuan nilai moral untuk bisa memahami nilai moral dalam berbagai situasi,memahami sudut pandang lain untuk bisa menghargai pendapat orang yang berbeda sudut pandang dari kita, penalaran moral agar bisa mengetahui dan memahami makna dari kata bermoral, keberanian mengambil keputusan agar bisa mengambil keputusan yang tepat pada saat dilema moral, serta yang terakhir adalah pengenalan diri agar bisa mengenali perilaku dan mengevaluasi secara jujur.

BACA YUK:  Belum Capai Target 30%, Komisi II DPRD Kota Cirebon Minta Perluas Potensi RTH

Pada point kedua ranah sistem karakter yaitu ada perasaan moral (Moral Feeling) yaitu perasaan merasa wajib untuk melakukan suatu tindakan moral dan prasaan merasa bersalah bila melakukan tindakan jahat. Perasaan moral ini terbagi menjadi enam komponen diantaranya yaitu mendengarkan hati nurani yaitu perasaan moral yang mendorong seseorang berbuat sesuatu dari sisi kognitif dan segi emosional, harga diri yaitu perasaan bermartabat memiliki kebaikan atau nilai luhur, empati yaitu kepekaan terhadap kaedaan atau penderitaan orang lain, cinta kebaikan yaitu kemampuan merasa senang berbuat kebaikan, kontrol diri yaitu kemampuan dalam mengolah emosi, rendah hati keterbukaan menerima kebenaran dan tindakan memperbaiki diri serta dapat mengatasi rasa sombong.

Pada point ketiga ranah sistem karakter yaitu tindakan moral yaitu kemampuan untuk menggerakan seseorang untuk melakukan atau pun meninggalkan tindakkan moral. Tindakkan moral ini memiliki tiga komponen yaitu kompetisi yaitu kemampuan untuk menjadi efektif, keinginan yaitu kemampuan yang kuat untuk melakukan hal yang harus dilakukan, kebiasaan yaitu sesuatu yang berulang-ulang.

Dari yang awal kita jelaskan bahwa pendidikan karakter itu sangatlah penting untuk kehidupan bermasyarakat yang lebih baik. Berikut beberapa penjabaran akan fungsi pendidikan karakter menurut zubaedi, 2012  itu yang fungsi untuk pembentukkan dan pengembangan potensi berfikir, berhati yang baik dan berperilaku yang baik, fungsi untuk penguatan dan perbaikkan karakter guna mengembangkan potensi, fungsi penyaring budaya asing yang kurang sesuai dengan nilai pancasila.

BACA YUK:  Inilah Lampu Merah di Kota Cirebon yang Tidak Ditutup Selama Arus Balik

Menurut pedoman sekolah (kemendiknas, 2010) nilai-nilai karakter terdiri dari delapan belas, diantaranya nilai religius yaitu  sikap atau perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agamanya, jujur yaitu sikap upaya untuk menjadikkannya pribadi yang dapat dipercaya dalam setiap tindakkan, toleransi yaitu tindakkan yang menghargai apapun yang berbeda akan dirinya, disiplin yaitu perilaku yang tertib pada berbagai aturan dan ketentuan, kerja keras yaitu perilaku yang bersungguh sungguh melewati hambatan guna menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya, kreatif yaitu berfikir dan menciptakan hal yang baru dari sesuatu yang sudah dimiliki, demokrasi yaitu cara berfikir dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain, rasa ingin tahu yaitu sikap dan tindakkan untuk berupaya mengetahui sesuatu yang didengar, semangat kebangsaan yaitu cara berfikir, bertindak dan berwawaasan menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya, cinta tanah air yaitu sifat atau tindakkan kesetiaan dan kepedulian serta enghargaan yang tinggi terhadap keberagaman tanah air, menghargai prestasi yaitu sikap atau tindakkan untuk menciptakkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain, bersahabat atau komunikatif yaitu tindakkan memperlihatkan rasa senang bergaul dan bekerja sama dengan orang lain, cinta damai yaitu perilaku yang menyebabkan orang lain merasa aman dan senang atas kehadiran dirinya, gemar membaca yaitu kebiasaan meluangkan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikkan kebajikan bagi dirinya, peduli lingkungan yaitu suatu tindakkan yang berusaha menjaga lingkungan dan memperbaikki kerusakkan yang terjadi di alam  derta berusaha mencegah kerusakkan yang dapat terjadi pada alam, peduli sosial yaitu sikap dan tindakan selalu ingin membantu orang yang kesusahan, dan point yang terakhir adalah tanggung jawab yaitu sikap dan tindakkan seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya ia lakukkan.

BACA YUK:  Mudahkan Peserta JKN, BPJS Kesehatan Tetap Berikan Layanan Kesehatan Selama Libur Lebaran

Strategi pelaksannan pendidikan karakter dapat dilaksannakan dengan cara sosialisasi, pengembangan dalam kegiatan sekolah, kegian pembelajaran, pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar, kegiattan ko-kurikuler dan ekstrakulikuler, serta penerapan keseharian di rumah ataupun bersosialisasi di dalam masyarakat.

Faktor yang mempengaruhi pendidikkan karakter diantaranya yaitu faktor insting atau naluri, adat atau kebiasaan, keturunnan, serta faktor lingkungan sekitar.

Penulis: Kartika Sari

Mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Referensi
Hidayatullah, M.Furqon. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.
Lickona, Thomas. 2012. Mendidik Untuk Membentuk Karakter: Bagaimana
Sekolah dapat Memberikan Pendidikan Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab. (Penerjemah: Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara)
Samani, M. dan Hariyanto. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media Grub.

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *