OPINI : Mengubah Karakter dan Pola Pikir Anak Bangsa Agar Nilai Pancasila Tidak Hilang Keberadaannya
Generasi muda merupakan generasi penerus yang eksistensinya sangat menentukan langkah kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia ke depan. Eksistensi generasi muda menjadi pelopor pergerakan kemerdekaan Indonesia kemudian menjadi tonggak yang sangat menentukan dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Selanjutnya dinamika peranan generasi muda yang dipelopori oleh generasi muda yang berpendidikan tinggi berkembang di berbagai bidang kehidupan. Seiring dengan dinamika perkembangan politik, sosial, dan budaya di Indonesia peranan generasi muda terutama dalam mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan masyarakat menjadi semakin surut.
Terdapat masalah besar yang menimpa negara kita yaitu munculnya kekurangan-kekurangan dalam berbagai faktor diantaranya ada faktor ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, keamanan dan moral. Diantara faktor-faktor tersebut yang paling banyak terjadi di negara kita yaitu moral, kurangnya moral di negara kita sudah lumayan parah. Menurut penulis sendiri, moral itu sangat penting karena jika kita memiliki krisis moral maka akan memunculkan krisis yang lain. Krisis moral terjadi karena karakter yang berbeda-beda di setiap orang, kurangnya kesadaran atau lupa dengan tujuan awal untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik lagi.
Contoh bahwa anak bangsa sekarang kurang memperhatikan moral adalah dengan cara berbicara kepada yang lebih tua dengan nada yang lebih tinggi bahkan sampai ada yang membentak dengan lantang lalu setelah itu tidak meminta maaf dan tidak memiliki perasaan bersalah. Sangat miris sekali bukan? Belum lagi terdapat kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu anak bangsa sekarang ada yang sudah berani melakukan korupsi dan kasusnya pun tidak ada kejelasan sudah dituntaskan atau belum. Budaya-budaya asing yang masuk dalam negara kita juga dapat memengaruhi karakter anak bangsa bahkan ada yang membawa dampak buruk bagi anak bangsa, contohnya dengan kecanduan bermain handphone sampai jalan pun tidak melihat keadaan sekitar hanya sibuk dengan gadgetnya lalu tertabrak atau terjadi kecelakaan lainnya yang disalahkan adalah pengendara kendaraan tersebut dan balik lagi dengan contoh yang pertama jika tidak terima terjadi kecelakaan tersebut yaitu dengan membentak secara lancang.
Selain contoh diatas banyak pula contoh lain seperti maraknya seks bebas, penyalahgunaan narkoba, tawuran, pencurian, menipu orang bahkan pembunuhan. Semua itu dilakukan oleh kebanyakan orang yang masih berumur muda atau anak bangsa sekarang yang berarti nilai Pancasila belum tertanam di dalam diri anak bangsa sekarang. Miris sekali melihat anak yang dibawah umur sudah berada dalam pusat rehabilitasi, sel jeruji anak, bahkan ada yang masuk rumah sakit jiwa karena ulah yang dibuat oleh dirinya sendiri atau masalah yang banyak kita jumpai di media sosisal seperti ujaran kebencian yang mudah ditulis atau diketik oleh pengguna media sosial. Faktor yang membuat anak bangsa selain dari budaya luar juga bisa karena berasal dari keluarganya sendiri, seperti kurangnya kasih sayang dari orang tua atau gen orang tua yang biasa melakukan hal keburukan sehingga anaknya pun mengikuti perilaku orang tuanya karena ada pepatah yang mengatakan “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”faktor lingkungan yang tidak sehat seperti salah pergaulan, menipisnya semangat nasionalisme, lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Agar mengurangi kejadian-kejadian seperti yang ada di atas kita perlu akan adanya pendidikan karakter. Saat ini, pendidikan karakter sangat penting untuk anak bangsa sekarang ini. Pendidikan karakter tidak akan berjalan jika tidak melibatkan keluarga, lingkungan dan masyarakat. Apalagi keluarga, peranan sangat penting bagi seorang anak untuk membentuk karakter yang baik karena keluarga adalah lingkungan pertama dalam menyaksikan tumbuh dan kembangnya anak tersebut dalam keluargalah karakter seorang anak terbentuk, karena pembentukan karakter itu disebebakan oleh kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan semasa kanak-kanak dan remaja. Bagaimana cara menanamkan karakter pada diri anak? Banyak, diantaranya adalah upaya memberikan pengetahuan dan keterampilan ke dalam diri anak dalam kehidupan sehari-hari seperti keteladanan, pembiasaan, bermain, cerita, nasihat, penghargaan dan hukuman. Begitu besar bukan peran keluarga dalam pembentukan karakter anak?
Moral yang baik sangat penting untuk kita miliki, karena moral merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap anak bangsa yang ada di negeri ini, dengan memiliki karakter yang baik maka akan tercipta pula bangsa yang lebih baik. Maka, di negara kita ini membutuhkan sekali anak bangsa yang berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, bertanggung jawab, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Penulis: Viska Adeline Sutari
Mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon