Olahraga Baru Roundnet Ajarkan Sportivitas Telah Hadir di Cirebon

Cirebon,- Mengenal lebih dekat olahraga baru Roundnet yang tengah populer di Indonesia. Olahraga tersebut pertama kali diperkenalkan di Kota Bandung oleh Genta Fajar pada 26 Februari 2020.

Namun sebetulnya olahraga Roundnet sudah populer di Amerika dan Eropa. Namun baru diperkenalkan di Indonesia pada saat awal PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) 26 Februari 2020 dan dijadikan menjadi Hari Roundnet Nasional.

Roundet merupakan campuran dari olahraga yang sudah populer, seperti bola voli pantai, badminton, dan atletik. Namun, olahraga ini biasa disebutnya bola voli pantai versi mini. Karena, pemain dalam Roundet ini hanya dua lawan dua dalam turnamen.

“Cara bermain Roundnet ini sama seperti bola voli, karena satu tim memiliki tiga kali sentuhan. Cuma perbedaanya kalau bol voli bolanya dilewatin ke net, kalau Roundnet bolanya dipantulkan net yang berbentuk seperti trampolin dibawah. Tujuannya sama, membuat lawan mati bola,” ujar Genta saat ditemui About Cirebon, Rabu (17/11/2021) lalu.

Olahraga Roundnet

Roundnet, menurut Genta, pada dasarnya merupakan olahraga rekreasi keluarga yang bisa dimainkan dimana saja, asalkan ada space yang memadai. Namun, olahraga ini diolah oleh komunitas menjadi olahraga sport berprestasi.

BACA YUK:  Buka Puasa di Kampoeng Ramadan Aston Cirebon Jadi Pilihan Favorit Lho

Uniknya olahraga ini tidak ada wasit namun adanya pengamat atau observasi. Sehingga olahraga ini untuk melatih orang building character. Agar orang lebih jujur, sportif, dewasa, dan legowo.

“Olahraga ini banyak benefitnya dan value dengan adanya building character, biar orang lebih jujur, lebih sportif, dewasa. Karena olahraga ini bisa menjadi anak muda memiliki integritas yang berbeda, karena melatih kejujuran. Karena di rules international ada istilah ‘Don’t Be A Jerk’, artinya tidak boleh menjadi pemain yang menyebalkan,” bebernya.

BACA YUK:  HUT SMSI ke-7, Pengurus SMSI Karawang Gelar Donor Darah

Mengenai skor akhir dalam sebuah pertandingan dalam turnamen, olahraga Roundnet ini dibatasi maksimal hingga 21, mirip dengan permainan bulutangkis. Poin sebuah tim akan bertambah saat tim lawan gagal memantulkan kembali bola ke alat pantul, atau saat bola di tim lawan mengenai tanah.

“Sebaliknya, saat serve atau pukulan terakhir kita yang mana bola harus dipantulkan, namun bolanya tidak terpantul mengenai net maka kita kalah, alias tim lawan yang mendapatkan poin,” katanya.

Genta berharap, olahraga Roundnet ini bisa memasyarakat, bisa menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingan yang sudah populer seperti futsal, bisa masuk ke sekolah-sekolah menjadi ekstrakulikuler. Dan tujuan utamanya organisasi ini menjadi resmi, jadi persatuan yang membawahi seperti PSSI.

BACA YUK:  Panwascam Kejaksan Sudah 90 Persen Lakukan Penurunan APK di Masa Tenang

“Target yang paling utama adalah kita bisa hadir di PON. Karena, di PON merupakan multi event nasional. Kita punya atlet timnas yang akan diberangkatkan di World Cup bulan September 2022 di Belgia,” terangnya.

Gente menjelaskan, Roundnet yang sudah ada 1,5 tahun di Indonesia, sudah ada di 8 kota yakni Bandung, Jakarta, Bogor, Cirebon, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Malang dan Depok.

“Roundnet sudah ada di 3 Provinsi, 8 kota dan sudah ada 18 nama Club. Roundnet Indonesia yang membawahi itu semua,” tandasnya.

Untuk yang penasaran dengan olahraga Roundnet ini bisa mengunjungi akun Instagram @RoundnetIndonesia atau yang ada di wilayah Cirebon bisa tanya-tanya juga di akun Instagram @RoundnetCirebon. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *