Nur Danila Rela Melepas Pekerjaan Kantoran dan Memilih Jadi Pendongeng⁣

Kuningan,- Menyelami dunia mendongeng yang mengasyikkan, membuat Nur Danila berhenti dari pekerjaan kantorannya. Kecintaannya tersebut mengantarkan dia hingga bisa berkeliling Indonesia.⁣

“Dunia dongeng memang dunia yang menakjubkan. Hal ini membuat saya yang tadinya bekerja sebagai staff di salah satu Kantor Notaris atau PPAT di Kabupaten Kuningan, memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan,” tuturnya kepada About Cirebon.⁣

Wanita yang akrab disapa Kak Ila ini memilih fokus di dunia anak dan mendongeng yang dijalaninya saat ini dan untuk seterusnya. Ketertarikan terhadap dunia dongeng bermula dari seminar dongeng yang dilaksanakan di salah satu lembaga pendidikan swasta di Kuningan Jawa Barat.⁣



Hal tersebut membawanya mengikuti pelatihan di Kemah Dongeng 16, yang diselenggarakan oleh Kampung Dongeng (KaDo) Indonesia pada tahun 2016 lalu di Kota Batu, Malang Jawa Timur.⁣

“Sejak saat itu, saya memulai karir sebagai⁣
pendongeng dengan berkeliling sekolah dari tingkat TK, SD dan SMP juga. Selain itu mengisi pula di lembaga-lembaga seperti TPA, TPQ, DTA mulai dari wilayah Kuningan dan sekitarnya. Bahkan hingga Cirebon, Majalengka dan sampai ke Indramayu,” bebernya.⁣

Tidak hanya itu, wanita kelahiran 12 Februari tahun 1981 ini pun bersinergi dengan para penggiat literasi, komunitas, dan instansi pemerintah daerah juga bersama-sama Kampung Dongeng Indonesia, dia mengaku akan selalu siap memberikan keceriaan dan kebahagiaan, serta menghebatkan anak Indonesia melalui cerita penuh kesan dan bermakna.⁣

Pada awal mendongeng, Kak Ila berkeliling ditemani boneka kesayangan yakni Cila atau Cilo. Apalagi saat siaran di salah satu radio di Kuningan dalam program Bercerita dengan Kampung Dongeng Ku (KadoKu). ⁣

BACA YUK:  Gerakan Pangan Murah Kembali Digelar di Kota Cirebon



“Namun ketika terjadi bencana di Palu yang difasilitasi oleh Laznas BSMU saya berangkat ke sana dan melakukan pendampingan psikososial terhadap anak-anak penyintas di beberapa lokasi bencana. Kemudian, Cilo saya hibahkan ke relawan lokal,” ceritanya.⁣

Dan untuk saat ini Kak Ila ditemani oleh Lorita, boneka hijau yang menggemaskan. Dia kerap membawa Lorita untuk mendongeng di kota dan kabupaten Cirebon. Saat ini sudah lebih dari 100 SD negeri sudah dikunjungi, bersama teh Sisri mengedukasi anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui dongeng dan permainan. ⁣

Selain itu, beberapa sekolah tingkat PAUD dan SD di Kuningan, Majalengka, dan Indramayu pun turut disinggahi. Bahkan pernah pula mendongeng di Jakarta, Bogor, dan Bandung. Lalu, Kak Ila pun pernah mengisi dongeng di lokasi bencana Palu, Lampung, Banten, dan juga Lombok.⁣

Saat menjalani profesi sebagai pendongeng, Kak Ila tentu saja menemukan titik suka maupun duka. Tetapi, dia mengatakan lebih banyak sukanya daripada dukanya. Misalnya saja, setiap moment ketika selesai mendongeng, selalu seru dan meninggalkan kesan tersendiri.⁣

“Melihat antusias dan keceriaan anak-anak, apalagi ketika selesai acara anak-anak ada yang meminta untuk datang kembali, itu yang sangat saya senangi,” tambahnya.⁣

Kak Ila sendiri merupakan ibu rumah tangga dengan 5 anak. Dia juga memiliki jasa konsultan pertanahan dan kenotariatan.⁣

Kedepannya, Kak Ila berharap para orang tua mau lebih banyak meluangkan waktu untuk anak-anaknya. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan quality time bersama anak-anak dengan bercerita atau mendongeng.⁣

Karena menurutnya, hal ini sangat bermanfaat bagi perkembangan buah hati. Dongeng amat dahsyat bagi tumbuh kembang anak-anak. Selain itu, dengan mendongeng berarti menciptakan bonding antara orangtua dan anak. Tidak ada alasan untuk tidak bisa mendongeng bagi anak-anak. Karena pada dasarnya secara naluriah manusia suka bercerita. Jadikan dongeng kebiasaan, karena bisa mendongeng itu biasa, tapi biasa mendongeng itu luar biasa. (AC560)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *