Netizen Setuju Transportasi Online di Cirebon

Cirebon, 14 Agustus 2017 – Kontroversi angkutan umum berbasis online terjadi di Cirebon setelah 3 operator transportasi online yaitu Gojek, Grab dan Uber membuka layanannya di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Transportasi online ini ditentang para awak angkutan umum konvensional seperti angkot dan ojek pangkalan karena dianggap mengurangi pendapatan mereka. Namun, transportasi online ini justru mampu membantu netizen dalam beraktivitas.
Dalam polling yang dilakukan akun twitter @AboutCirebonID dan diikuti 685 followers dengan pertanyaan ‘ Setujukah dengan adanya transportasi online di Cirebon?’. Sebanyak followers 582 follower atau 85 persen menyetujui keberadaan transportasi online.
Sementara 9 persen atau 62 followers menolak keberadaan transportasi online. sedangkan 41 followers atau 6 persen mengaku abstain atau tidak mau berpendapat.

Hasil Polling Transportasi Online
Beragam komentar mendukung transportasi online ini pun disampaikan oleh netizen.
” Teknologi sudah canggih, manfaatkan online untuk memudahkan transportasi yg aman, nyaman dan terjangkau”, seperti yang ditulis akun @sofwan62.
“Setuju, krn blm ada trans umum yg langsung dr rumah ke tempat tujuan semurah dan sepraktis taksi online,” tulis akun Ade Indrayana @indrasaja10
Komentar serupa pun disampaikan Netizen Faruq am. Bahkan akun ini juga mengkritisi adab atau cara angkutan konvensional di jalan raya.
“Kita tidak boleh menutup diri dengan kemajuan teknologi, kalau angkutan umum konven mau kembali diminati, perbaiki dulu adab di jalan raya,” tulis akun @faruqam28
Tidak hanya pekerja dan pelajar, ternyata keberadaan transportasi online juga dianggap membantu para ibu rumah tangga.
” Setuju banget, lebih nyaman, aman, terjangkau. Buat ibu rt kyk sy yg anaknya beda sekolah jls kebantu bngt sma transportasi ol ini,” tulis Netizen Miumiun dalam akun @kusumasari_79.
Kemajuan teknologi seharusnya dijadikan sebagai manfaat bagi masyarakat, bukan ditolak yang justru akan merugikan masyarakat. (AC400)