Menteri BUMN Targetkan Program Mekaar di Cirebon Naik 50 Persen

Cirebon,- Menteri BUMN, Erick Thohir menargetkan jumlah warga Cirebon yang mendapatkan kemudahan akses ke modal usaha tanpa jaminan lewat program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) naik sebanyak 50%. Saat ini tercatat sebanyak 103.000 ibu-Ibu pra sejahtera di Kabupaten Cirebon yang tergabung menjadi pengusaha Mekaar.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Erick Thohir, Arya Sinulingga dalam kegiatan Pasar Murah dan Festival UMKM BUMN di Stadion Ranggajati, Sumber yang dihadiri oleh masyarakat Kabupaten Cirebon dan Nasabah Mekaar. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Cirebon, Imron Rosyadi.

BACA YUK:  Ditjen IKP Kemenkominfo Gandeng Pemkab Cirebon Pastikan Kelancaran Arus Mudik

“Pak Erick Thohir ingin terus meningkatkan jumlah masyarakat yang terbantu lewat pinjaman usaha Mekaar, targetnya naik menjadi 150.00 nasabah” jelas Arya.

Kegiatan Pasar Murah dan Festival UMKM di Kabupaten Cirebon ini menjadi titik ketujuh yang dilakukan sebagai bentuk kepedulian Menteri BUMN kepada masyarakat secara langsung. Kegiatan ini didukung oleh Perusahaan BUMN pelaksana yaitu KAI, Dirgantara Indonesia, LEN, Jasa Tirta 2, Antam, Askrindo, Pos Indonesia, Reasuransi Indonesia, Surveyor Indonesia, dan Inti.

Salah satu penerima manfaat program Mekaar, Yetti yang berjualan makanan khas Cirebon mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan.

BACA YUK:  Polda Jawa Barat Tandatangani Nota Kesepahaman dengan Sari Ater Hot Springs Ciater

“Syarat nya hanya KTP dan KK saja. Dapat pelatihan juga setiap minggu,” kata Yetti.

Ia mengaku bisa meningkatkan pendapatan usahanya hingga Rp 400.000-‘ per hari. Dalam kegiatan tersebut Arya menawarkan paket sembako seharga Rp 65.000,- yang berisi  5 kg beras, 1 kg gula dan 1 lt minyak goreng. Selain itu juga Arya mengadakan dialog dengan 50 UMKM asli Kabupaten Cirebon.

Salah satu pelaku UMKM yang bergerak di bidang pengolahan kulit, Akbar mengaku bantuan pendampingan bisnis yang diberikan oleh BUMN membantu usahanya dalam hal permodalan dan pelatihan.

BACA YUK:  Resmikan Gedung Khusus PPA, Bupati Harapkan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Cirebon Turun

“Kami masih sangat butuh sarana promosi dan penjualan untuk produk-produk kami. Apalagi kami pengrajin kulit yang pasarnya khusus” jelas Akbar.

Dalam menanggapi kebutuhan Akbar, Arya meminta Akbar untuk menggunakan platform milik BUMN yaitu PaDi UMKM yang memungkinkan UMKM untuk melalukan promosi dan menjual produknya secara daring.

Lebih lanjut lagi Arya menyampaikan akan membuka gerai Rumah BUMN di fasilitas umum yang dimiliki oleh BUMN, salah satunya adalah Stasiun Kereta Api yang tersebar di seluruh Indonesia. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *