Mengenal Gejala Hepatitis Misterius Akut, ini Penjelasan dr. Rusli Suhandi

Cirebon,- Kementerian Kesehatan melaporkan telah menemukan dugaan kasus Hepatitis Akut misterius yang belum diketahui penyebabnya kepada 18 orang, Jumat (13/05/2022). Kasus tersebut berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Paling banyak di DKI Jakarta dengan 12 kasus.

Untuk mengenali Hepatitis Akut Misterius, dr. Rusli Suhandi, dokter umum di Sociamedic Clinic yang berlokasi di Jalan Terus Cipto Kota Cirebon menjelaskan bahwa penyakit Hepatitis Akut misterius itu adalah penyakit pada peradangan pada liver. Penyakit ini masih belum diketahui penyebabnya.

BACA YUK:  Gedung Bundar Akan Jadi Zona Kreatif Warga Kota Cirebon, Ini Fasilitasnya

“Sesuai dengan namanya Hepatitis Akut Misterius adalah penyakit peradangan pada liver. Kita sama-sama tidak tahu penyebabnya apa, makanya namanya Hepatitis Akut Misterius,” ujar dr. Rilis dalam keterangan yang disampaikan dalam video di Instagram @sociamedicclinic.

Menurut dr. Rusli, gejala dari Hepatitis Akut Misterius yang pertama penyakit kuning, dan bisa terlihat dari sklera yang ada di mata. Jika putih-putih yang ada di mata berwarna kuning mulai berhati-hati.

Kemudian yang kedua gejala pada saluran pencernaan, seperti muntah, mual, nafsu makan menurun, lalu ada diare. Dan yang perlu diperhatikan adalah warna dari produksi urin dan warna dari kotoran BAB.

BACA YUK:  Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel di Kota Cirebon Capai 80 Persen

“Kalau warna urinenya itu keruh, harus mulai hati-hati yah. Lalu kalau misalkan BAB nya warnanya pucat,” katanya.

Sejauh ini, kata dr. Rusli, ditemukan pada anak-anak berusia di bawah 16 tahun. Karena sama-sama tidak tahu, menurut dr. Rusli, pengobatan dan cara penyembuhannya, serta penyebarannya bagaimana, kita perlu menjaga diri.

“Pertama menjaga kebersihan, sering-sering cuci tangan. Penggunaan alat-alat makan jangan berbarengan. Kemudian tetap menggunakan masker, karena kita belum tahu penyebarannya seperti apa,” pungkasnya. (HSY)

 

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *