Masuk Level 1 PPKM, Keberhasilan Semua Pihak dalam Pengendalian COVID-19 di Kota Cirebon

Cirebon,- Kota Cirebon memasuki level 1 sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmedagri) Nomor 60/2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Level 2 dan Level 1 COVID-19 di Wilayah Jawa dan Bali. Kota Cirebon merupakan salah satu kota dari 5 kota di Jawa Barat yang memasuki Level 1 PPKM.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan Kota Cirebon yang masuk Level 1 merupakan keberhasilan semua pihak yang telah membantu dalam penanganan dan pengendalian COVID-19 di Kota Cirebon.

“Alhamdulillah hasil evaluasi pemerintah pusat tanggal 15 November dan Inmendagri yang sudah ditetapkan, serta kami sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Walikota, kita sudah masuk Level 1,” ujar Agus saat ditemui About Cirebon, Rabu (17/11/2021).

BACA YUK:  Polresta Cirebon Gelar Bazar Murah Ramadan dengan Harga Terjangkau

“Artinya bahwa, strategi penanganan yang kami lakukan sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Pusat,” tambahnya.

Kondisi ini, lanjut Agus, di satu sisi memang menggembirakan untuk Kota Cirebon, bahwa penyebaran COVID-19 di Kota Cirebon berada pada transmisi penyebaran yang rendah. Tapi, hal ini tidak menjadi bagian dari kita untuk kemudian abai, lalai dan tidak waspada.

“Langkahnya, rencana aksi yang sudah kami koordinasikan dengan Forkopimda dalam Satgas ada tindakan sosialisasi edukasi bagian dari preventif. Dan ada juga kegiatan bagian dari represif dalam hal ini penegakan operasi yustisi. Tentunya dengan pendekatan yang lebih humanis,” ungkap Agus yang juga ketua Satgas Kota Cirebon.

BACA YUK:  Selama Februari 2024, Satresnarkoba Polresta Cirebon Ungkap 10 Kasus Sabu-sabu, Ganja, hingga Obat Keras Terbatas

Kalau kondisi masyarakat sudah mulai kendur kewaspadaannya, tegas Agus, akan dilakukan operasi yustisi. Sedangkan testing, tracing, dan treatment akan terus dilakukan, salah satunya sampling di satuan pendidikan di Kota Cirebon.

“Dari hari Senin sampai waktu yang ditentukan, ada 30 sekolah yang dilakukan sampling, dengan masing-masing sekolah 10 persen dari populasi. Mudah-mudahan kondisinya terus membaik,” jelasnya.

Pengambilan sampling swab di sekolah, karena kata Agus, sampling di SD menggambarkan kluster keluarga, SMP dan SMA menggambarkan kluster masyarakat. Bahkan pihaknya terus mendorong vaksinasi dan terus monitoring PPKM dengan melalui aplikasi.

BACA YUK:  Pj Wali Kota Cirebon Sambut Baik Kolaborasi Uniqlo CSB Mall dengan Pelaku UMKM

“Berikutnya, kami juga dorong semua pelaku usaha dan instansi pemerintah untuk melakukan pengendalian dengan aplikasi PeduliLindungi sesuai dengan arah dari pemerintah pusat. Kita dorong semua dinas sudah menggunakan aplikasi, termasuk dunia usaha hiburan malam mohon untuk dilakukan dengan aplikasi PeduliLindungi,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *