Maryam Qonita, Wanita dari Kuningan yang Pernah Mewakili Indonesia di Forum PBB⁣

Kuningan,- Tidak pernah terbayangkan oleh Maryam Qonita bisa menempuh pendidikan beasiswa S2 hingga ke New York University di Amerika Serikat. Dengan kesederhanaan yang dimiliki, namun giat dalam belajar mengantarkannya mendapatkan beasiswa pemerintah LPDP tersebut.⁣

“Alhamdulillah, saya lulus S1 tahun 2017 jurusan Psikologi di Universitas Negeri Jakarta, lalu satu tahun selama 2018 menyiapkan beasiswa, dan akhir tahun 2018 dinyatakan lolos. Kemudian pada Maret 2019 diterima S2 di New York University dengan jurusan yang sama, Psikologi,” papar Maryam kepada About Cirebon beberapa waktu lalu.⁣

Wanita berhijab ini berasal dari Kuningan, dan menimba ilmu di pondok pesantren Husnul Khotimah. Maryam pun memiliki berbagai prestasi yang mengharumkan nama Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amerika Serikat.⁣

“Tahun 2016 dan di tahun 2019 lalu saya mewakili Indonesia untuk bicara di PBB terkait pendidikan dan penelitian. Tapi untuk di tahun 2019 bentuknya undangan dari pihak PBB nya,” ujar wanita kelahiran 17 November 1993 ini.⁣

Konferensi Keluarga Berencana, di Kigali, Rwanda


Dia merupakan wanita satu-satunya yang menggunakan hijab saat acara PBB tersebut. Suatu kebanggaan tersendiri terutama bagi kedua orang tuanya, Ummi Nenen Mulyani dan Abi Muhammad Sabiqin. ⁣

“Sejauh ini orang tua mendukung, dan dari awal selalu support. Orang tua juga menasehati Maryam untuk fokus cari beasiswa, karena Maryam sudah bilang pengen kuliah dulu sebelum bekerja. Jadi meski belum bisa bantu orang tua secara keuangan, Alhamdulillah orang tua tidak masalah. Justru mensupport untuk kuliah setinggi-tingginya,” bebernya.⁣

Tetapi, kedepannya Maryam ingin membantu orang tua secara finansial. Karena baginya penyemangat hidup untuk terus menempuh pendidikan adalah kedua orang tuanya. Maryam sendiri memiliki satu motto hidup yaitu ‘Jangan pernah berhenti belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajar’. ⁣

“Ummi sering ngasih tahu kalau perempuan itu harus bisa mandiri dan berpendidikan tinggi. Harus mampu berdiri di kaki sendiri. Abi juga ngajarin untuk mencapai mimpi setinggi-tingginya,” tambahnya.⁣

Open Conference di Philadephia

Namun, di balik kisah pendidikannya saat ini, Maryam memiliki masa lalu yang tidak terlupakan. Dia mengaku sejak duduk di bangku Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas, prestasi pendidikannya terbilang biasa saja.⁣

“Dulu pas SD beberapa kali rangking 3 besar sih, cuma pas SMP sampai SMA itu rangkingnya sering yang terakhir terakhir di kelas, soalnya jarang ngerjain PR dan juga aku orangnya fokus sama satu hal yang ku suka. Jadi terabaikan pelajaran lain yang aku gak suka,” ungkapnya.⁣

Dia juga pernah hampir tidak naik kelas. Nilai tugas Matematika nol, karena tidak dia kerjakan. Bahkan dia juga pernah dinyatakan tidak lulus SNMPTN 2012, hingga akhirnya menunda masuk kuliah S1 selama setahun. ⁣

“Nah pas itu, aku memilih untuk menghafal Quran dulu di Pondok Pesantren Al-Hikmah di Cirebon. Dan di tahun 2013 nya daftar lagi SBMPTN dan lulus masuk jurusan Psikologi di UNJ,” ucapnya.⁣

Dia pun mengaku tidak terlalu mahir berbahasa Inggris. Dan di tahun 2014 Maryam mulai percaya diri dengan kemampuan bahasanya. Dia juga sering mengikuti forum-forum penggemar drama Korea se-Internasional sehingga belajar menulis review drama korea memakai bahasa Inggris. ⁣

Dalam waktu dekat ini, wanita yang hobi membaca dan memasak ini pun ingin lebih banyak berbagi ilmu tentang cara meraih beasiswa dan lulus masuk kampus di luar negeri. Biasanya dia berbagi melalui media sosial instagram @maryam.qonita dan membuat konten terkait tema tersebut. ⁣

“Selain itu, saya ingin bisa menerbitkan buku novel karya sendiri dan memiliki pemasukan mandiri pasca S2. Untuk jangka panjangnya saya ingin menjadi penulis dan seorang pengusaha,” pungkasnya. (AC560)

Bagikan:
BACA YUK:  Bupati Cirebon Bersama Kejari  Musnahkan Barang Bukti Narkoba

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *