Mama Seperti Lampu, Tidak Ada Mama Semua Redup

Cirebon,- Warga Kota Cirebon yang menjadi korban bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Surabaya, jenazahnya tiba di rumah duka Golden Gate, Jalan Bypass, Kota Cirebon, Selasa (15/5/2018) sekitar pukul 18.00 WIB.

Jenazah Fransisca Eddy Handoko (56) warga Jalan Pagongan No. 3, Kota Cirebon, diterbangkan dari Surabaya menuju Semarang, kemudian dilanjut menggunakan jalan darat dan langsung menuju rumah duka Golden Gate.

Almarhum Fransisca merupakan sosok yang sangat mencintai batik. Kedatangannya ke Surabaya pun dalam rangka pameran batik.

BACA YUK:  Peresmian Galeri Rasulullah  Masjid Al Jabbar Direncanakan 27 Maret 2023

“Mama memang sering ikut pameran di Surabaya,” ujar anak kedua Fransisca, Melisa Saraswati kepada rekan-rekan media.

Di mata Melisa, sosok Fransisca merupakan seperti lampu.

“Tidak ada mama sekarang semua redup, sekarang saya ngga tau harus bagaimana,” ungkapnya sambil menahan tangis.

Fransisca Eddy Handoko meninggalkan tiga orang anak dan satu suami.

Sementara itu, Tirta, salah satu perwakilan keluarga mengatakan kepergian almarhum sama sekali tidak ada pesan apa pun dan firasat.

“Saya di sana sejak hari Selasa minggu lalu bersama dengan almarhum, sama sekali tidak ada keanehan, gejala dan tidak ada firasat apa-apa,” ungkapnya.

BACA YUK:  Dalam Kondisi Sehat, Bayi Mungil Ditemukan di Desa Semplo Palimanan

“Beliau (almarhum) tetap ceria, tetap melaksanakan kegiatan seperti biasanya dan menjadi ibu yang baik, semangat bekerja, rajin dan ulet, itulah almarhum,” imbuhnya. (AC212)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *