LPM Fatsoen IAIN Syekh Nurjati Cirebon Gelar PJTD

Cirebon, 7 November 2016,- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Fatsoen IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggelar Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) 2016, di Gedung Bapermin Majalengka, Jumat sampai Minggu, 4-6 November 2016.

Pelantihan Jurnalistik Tingkat Dasar dengan tema “Membangun Jurnalis Kreatif di Era Digital” dihadiri pemateri dari kalangan wartawan, penulis lepas, hingga pimpinan media yang diikuti puluhan peserta yang telah melalui proses Penerimaan Anggota Baru (PAB).

Ketua Umum LPM Fatsoen, Tira Nazwa Aliyyah menjelaskan, PJTD merupakan proses awal bagi anggota baru LPM Fatsoen yang harus diikuti. Para peserta merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh LPM Fatsoen sebelumnya.

BACA YUK:  Dinkes Kota Cirebon : 36,6 Persen Remaja Putri di Kota Cirebon Menderita Anemia

“Sebenarnya yang mendaftar menjadi anggota LPM Fatsoen lebih banyak dari ini, tapi kita punya mekanisme berupa seleksi, dan yang lolos seleksi menjadi anggota LPM Fatsoen kemudian harus mengikuti tahapan PJTD,” ungkap Tira.

PJTD merupakan agenda rutin tahunan yang dikategorikan sebagai pembekalan awal bagi anggota LPM Fatsoen sebelum nantinya melakukan kerja-kerja jurnalistik di lingkungan kampus IAIN Syekh Nurjati.

“Setiap anggota LPM Fatsoen tentu harus bisa menjalankan kerja-kerja jurnalistik, meskipun dalam pelaksanaannya hanya di lingkungan kampus dan kita punya produk jurnalistik berupa buletin bulanan,” tambahnya.

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

Di era digitalisasi sekarang masyarakat semakin mudah mendapatkan akses informasi atau pemberitaan dan salah satu hal yang perlu diperhatikan seorang jurnalis adalah kreativitas.

“Jurnalis itu harus kreatif. Begitu juga kita sebagai pegiat pers mahasiswa,” katanya.

Sementara itu, salah satu pemateri dalam PJTD 2016 LPM Fatsoen, Fikri Ashri mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut jurnalis Kompas yang bertugas di Cirebon itu, geliat pers mahasiswa perlu terus ditingkatkan. Paling tidak, menurut Fikri, untuk terus menjaga spirit kritis mahasiswa.

“Sikap kritis mahasiswa perlu dijaga dengan baik, salah satunya melalui proses menulis. Alhamdulillah, LPM Fatsoen menunjukkan diri sebagai salah satu pers mahasiswa yang sangat bergeliat. Dan saya sepakat, bahwa jurnalis itu harus kreatif,” katanya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *