Limbah Kayu Bangunan Disulap Menjadi Miniatur Pesawat yang Keren dan Unik

Cirebon, 29 Juli 2017,- Bagi sebagian orang, kayu bekas bahan bangunan sudah tidak bisa digunakan lagi. Tapi, berbeda dengan Anto Kusprianto yang menyulap limbah kayu bekas bangunan menjadi kerajinan yang unik dan menarik.

Berangkat dari hobi membuat kerajinan, ditangan Oce panggilan akrab Anto, limbah kayu bekas disulap menjadi kerajinan miniatur pesawat dan helikopter yang menyerupai aslinya.

Dari rencana hanya ingin membuat hiasan di rumah, karya Oce yang dibuat sejak awal tahun 2014 banyak disukai kerabatnya. Tak heran, jika karyanya sampai saat ini mencapai kurang lebih 15 unit yang sudah terjual.

BACA YUK:  Malaysia Travel Showcase 2024 Digelar di Kota Cirebon, Tawarkan Paket Liburan ke Malaysia

“Awalnya memang hobi, dan coba iseng-iseng membuat pesawat dari limbah kayu bekas bangunan, setelah jadi dan dipajang di lemari, ketika ada tamu yang datang langsung suka dan dibeli,” ujarnya kepada About Cirebon, Sabtu (29/07/2017).

Menurutnya, proses pengerjaan satu miniatur pesawat bisa memakan waktu hingga seminggu, karena dikerjakan secara manual. Untuk memproduksi secara massal, dirinya mengaku belum sangup, dikarenakan perlu tenaga kerja dan alat-alat yang dibutuhkan.

“Bahan yang digunakan untuk membuat miniatur memakai kayu Albasiah dan papan yang sejenis, jika menggunakan bahan yang tidak sejenis, kerangka akan cepat melengkung,” paparnya.

BACA YUK:  Bupati Imron Harapkan Pemilu di Kabupaten Cirebon Berjalan Adem Ayem

Dari limbah kayu tersebut, Oce merakit bisa menjadi miniatur pesawat Apache, Antoni AN 225, bahkan bisa membuat tankbaja. Untuk harganya, Oce memberikan harga yang bervariatif, mulai dari Rp. 150 ribu. “Tergantung perhitungan tenaga, bentuk dan kesulitannya,” jelas Oce.

Bertempat tinggal di Jalan Gunung Pangrango 3 D.XI No. 30, Oce terus melakukan invosai-inovasi dengan membuat berbagai miniatur yang keren dan unik.

“Saya berharap, kedepan bisa membuat miniatur secara massal, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan. Tetapi, untuk bisa mengerjakan secara massal kita harus siap segala sesuatunya,” tukasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *