Lewat Mendongeng, Bisa Membentuk Karakter Anak dan Lebih Dekat dengan Orang Tua

Cirebon,- Budaya mendongeng kini mulai hilang. Seiring berkembangnya jaman, perkembangan teknologi mengikis budaya tersebut secara perlahan. Padahal, dongeng merupakan media yang paling efektif untuk membangun karakter anak dan kewajiban orang tua untuk menanamkan nilai luhur kepada setiap anak.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kak Ale selaku pendongeng yang mengungkapkan keprihatinan akan budaya mendongeng yang sudah hilang saat ini. Banyak orang tua yang tak lagi mendongeng untuk anak-anaknya, gadget dianggap solusi dan membiarkan anak sibuk dengan gadgetnya masing-masing tanpa kita sadari gadgetlah yang berperan dalam pembangunan karakter anak.

[Baca juga : Peringati Hari Anak, Perpustakaan 400 Kedatangan Pendongeng Nasional Kak Ale]

“Dongeng di lingkungan keluarga sepertinya sudah hilang. Sudah jarang orang tua mendongeng atau berbagi cerita bersama anak-anaknya, berbagi cerita tentang kisah-kisah yang memiliki pesan edukatif dan nilai moral kepada anak, sudah langka” ungkapnya.

BACA YUK:  Bupati Cirebon Minta Proses dan Pengesahan Perda KTR Bisa Diproses Cepat

Ale mengaku sebenarnya melalui dongeng banyak hal positif yang bisa diambil. Mendongeng sebelum tidur di saat usia si anak masih kecil, bisa membuat anak semakin dekat dengan orang tua. Karena anak adalah investasi jangka panjang untuk kelangsungan hari tua kelak.

“Mendongeng adalah cara berdiskusi paling efektif merangsang daya imajinasi anak dan pembelajaran bagi anak untuk bisa memecahkan masalah, untuk itu jangan menyimpulkan cerita dari dongeng yang kita sampaikan,” tambahnya.

Menurutnya, waktu yang paling tepat untuk mendongeng yaitu sebelum anak-anak tidur. Karena itu waktu tersebut seorang anak biasanya lebih fokus kepada cerita, bukan pada mainan di luaran sana. Saat mereka sedang merasa nyaman, itulah waktu yang tepat bagi orang tua untuk memberikan input positif.

Kebiasaan itu bisa memunculkan banyak imajinasi anak. Membawanya ke alam bawah sadar dan semakin membentuk karakter anak tersebut. Bahkan Ale mengaku, di negara besar lainnya budaya mendongeng ini tetap dilakukan, karena mampu membangun hubungan emosi anak dengan orang tuanya.

BACA YUK:  Sosialisasi PPKS, IPB Cirebon Siap Wujudkan Kampus yang Bebas Kekerasan Seksual

Ale merupakan warga Cirebon yang menjadi pendongeng sejak 2012 ini mengaku senang bisa terus mendongeng dan berbagi kepada anak-anak lewat ceritanya. Ale terkadang mendongeng menggunakan media seperti boneka, atau atribut lainnya untuk menunjang imajinasi anak terhadap dongeng yang dibawakannya.

Dengan begitu, si anak pun menjadi lebih fokus, dan menikmati setiap alur ceritanya. Tak lupa selalu ada pesan moral dan nilai edukatif, yang wajib disisipkan oleh Ale disetiap dongengnya. Pengalaman mendongengnya sudah di berbagai kota seperti Serang, Cilegon, Banten, Merak, Lampung, Pulau Seribu, Jakarta, Cirebon, dan lainnya.

Selain mengisi di berbagai sekolah, Ale juga mengajar untuk anak-anak jalanan atau anak-anak berkebutuhan khusus. Jelas tidak mudah menyampaikan cerita dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus, namun Ale memiliki cara tersendiri.

BACA YUK:  Info Loker! Lowongan Kerja Terbaru untuk Lembaga Negara di bulan Maret 2024

Dia pernah mendongeng anak-anak yang tuna rungu. Pengalaman pertamanya mendongeng di hadapan mereka. Dia bercerita dengan pelan dan perlahan karena anak-anak tersebut memperhatikan gerak bibirnya mendongeng sembari menggunakan alat bantu dengar.

“Karena dongeng bagi saya bukan sekedar tontonan tapi tuntunan buat mereka yang mendengarkan tanpa terkesan menuntun apa lagi menasehati,” imbuh pria kelahiran 13 September 1985 itu.

Ale sendiri mengaku waktu kecil, almarhum ayahnya, Suleman, sering mendongengkan cerita-cerita kepadanya. Biasanya karakter yang dibawakan ayahnya berubah-ubah. Kadang tentang hewan, kisah manusia, atau hal lainnya yang mengandung fiksi. Sampai saat ini, beberapa dongengan ayahnya selalu diingat dan mampu membentuk karakternya. (AC560)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *