Lestarikan Budaya Cirebon, Warung Mimi Sepuh Rutin Gelar Pentas Apresiasi Seni dan Budaya
Cirebon,- Warung Mimi Sepuh yang berada di kawasan wisata kuliner Talun Ngangeni, Jalan Ir. Soekarno, Desa Kecomberan, Talun Kabupaten Cirebon rutin menggelar Pentas Apresiasi Seni dan Budaya. Kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap hari Sabtu mulai pukul 15.30 WIB.
Whisnu Santosa, pemilik Warung Mimi Sepuh mengatakan kegiatan setiap Sabtu sore Warung Mimi Sepuh menggelar Pentas Apresiasi Seni Budaya. lanjut Whisnu, kegiatan ini menampilkan berbagai kesenian tradisional Cirebon.
“Kegiatan Pentas Apresiasi Seni Budaya ini kita bekerja sama dengan sanggar-sanggar dan pelaku kesenian yang ada di Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon,” ujar Whisnu saat dihubungi About Cirebon.
Kegiatan Pentas Apresiasi Seni Budaya ini, kata Whisnu, Warung Mimi Sepuh ingin berpartisipasi dalam kesenian dan kebudayaan Kecirebonan. Selain itu, untuk mengapresiasi keindahan seni budaya yang ada di Cirebon.
“Jadi, kita ingin turut berpartisipasi di dalam kesenian, kebudayaan Cirebon,” kata Whisnu.
Untuk diketahui bersama, Warung Mimi Sepuh adalah warung kuliner nuansa Cirebonan. Terlihat dari konsep tematik yang disuguhkan oleh Warung Mimi Sepuh, terbukti dari interior maupun eksterior yang ada.
“Mulai dari gapuranya kita buat nuansa Cirebon, kemudian hiasan-hiasan topeng, ada juga kesenian gerabah, batik, cara penyajian, hingga menu-menu yang ada di Warung Mimi Sepuh. Seperti minuman ada kopi tape Bakung, ada juga soto talun,” bebernya.
“Untuk soto talun ini perpaduan antara kuah empal gentong dengan isian Docang. Jadi kita ini warung kuliner yang tematiknya kacirebonan,” sambung Whisnu.
Dengan adanya kegiatan Pentas Apresiasi Seni Budaya ini, tambah Whisnu, sebagi bentuk partisipasi Warung Mimi Sepuh sebagai pelestarian kesenian seni budaya kacirebonan.
Pentas apresiasi seni budaya yang sudah satu bulan berjalan, Warung Mimi Sepuh akan menjadikan ini sebagai kegiatan rutin setiap Sabtu. Dimana, kesenian yang ditampilan setiap minggunya akan dikembalikan kepada teman-teman sanggar.
“Jadi setiap minggunya kita kembalikan kepada sanggar. Jadi ada sanggar yang menampilkan tarian, ada juga sanggar yang menampilkan kesenian lain seperti drama, teater yang mengangkat tema Cirebonan ataupun wayang ke depannya, tapi intinya kesenian Cirebonan,” kata Whisnu. (HSY)
