Lanjutkan Pelatihan di Jawa Barat, CrediBook Tingkatkan Literasi Digital dan Keuangan UMKM Cirebon

Cirebon, – Setelah sukses diselenggarakan di Bandung, Ciamis dan Sukabumi, CrediBook kembali hadir mengadakan pelatihan pengelolaan keuangan UMKM di Cirebon, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan rangkaian roadshow pelatihan di Jawa Barat yang mendorong UMKM bukan hanya melek digital namun juga keuangan.

Di Cirebon, kegiatan ini diselenggarakan di salah satu hotel di Jalan Cipto Kota Cirebon pada Kamis (16/12), pelaku UMKM mendapatkan pembekalan mengenai pengelolaan keuangan seperti pencatatan, mengelola utang dan piutang, hingga membaca laporan keuangan.

Pelatihan digitalisasi UMKM yang merupakan kolaborasi CrediBook dan komunitas Jabarpreneur ini, dihadiri oleh 80 wirausaha secara offline.

Hadir pula anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Drs. H. Anwar Yasin, beliau mengatakan problem pembukuan menjadi masalah karena selama ini pedagang sulit mengetahui keuntungan dan kerugian dari penjualan yang mereka lakukan.

Head of Marketing CrediBook Christian Dotulong saat memberikan pelatihan Literasi Digital dan Keuangan UMKM di Cirebon, Kamis (16/12/2021)

“Kita memiliki problem pembukuan, pedagang tidak tahu akan keuntungan dan modal yang mereka keluarkan, karena tercampurnya uang pribadi mereka dengan penjualan mereka” tuturnya.

BACA YUK:  Grebeg Cirebon Katon, Ajang Lestarikan Kebudayaan dan Tingkatkan Perekonomian Kabupaten Cirebon

Beliau juga menambahkan, bahwa hal seperti ini harus dilatih agar para pedagang tidak rugi dan memiliki pencatatan keuangan yang baik dan rapih. Beliau berharap dengan adanya CrediBook dapat meringankan para penjual, apalagi aplikasi CrediBook sendiri gratis.

“Dengan bantuan teknologi yang ada Credibook saat ini sangat keren, saya mendorong pihak UMKM mulai dari sekarang bisa menggunakan CrediBook, agar pencatatan keuangan nya semakin baik. Karena buruknya pencatatan keuangan akan menyebabkan usaha kita bangkrut,” jelas nya lebih lanjut.

CrediBook memiliki komitmen dalam meningkatkan literasi dan keuangan UMKM. Dalam pelatihan ini, Head of Marketing CrediBook Christian Dotulong menyampaikan UMKM tidak perlu bingung lagi dalam mencatat dan mengelola keuangan usahanya.

“Berdasarkan catatan kami, UMKM membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam untuk merekap keuangan secara manual perharinya. Di CrediBook, laporan keuangan tinggal klik dan langsung terdownload, singkat sekali. Dengan waktu yang ada, UMKM bisa lebih produktif mengembangkan usaha. Aplikasi CrediBook juga membantu pemilik usaha memantau keuangan usahanya kapanpun dan dimanapun,” ungkap Christian.

BACA YUK:  Bazar Murah Ramadan , Harga Rp 50 Ribu Dapat Sembako Nilainya Lebih Dari Rp 100 Ribu

Lebih lanjut, CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans mengatakan literasi keuangan masih menjadi prioritas CrediBook dalam mengedukasi UMKM.

“Literasi keuangan adalah kunci dari keberlangsungan usaha. Terlebih, sebanyak 40 persen UMKM mengalami penurunan penjualan 25 hingga 50 persen selama pandemi. Pelaku usaha perlu menyiasati pengeluaran di tengah pemasukan yang menipis. Oleh karena itu, CrediBook mengajak UMKM memiliki laporan keuangan yang rapi agar bisa mengetahui kondisi usahanya,” ujar Gabriel.

Gabriel menambahkan UMKM tidak perlu khawatir akan rumitnya penyusunan laporan keuangan usaha.

Keuangan usaha seringkali ditinggalkan karena dianggap susah dan rumit. Ini lah yang menjadi semangat CrediBook untuk menghadirkan aplikasi pencatatan keuangan digital bagi UMKM. Wirausaha bisa mencatat pemasukan, pengeluaran, dan utang/piutang usaha secara mudah.

BACA YUK:  Paseban Grebeg Cirebon Katon 2023, Ajang Promosikan Potensi Produk Ekonomi Kreatif

Laporan keuangan juga bisa otomatis didownload tanpa harus menghitung satu per satu. Dengan begitu, pembukuan usaha menjadi jauh lebih praktis. Apabila UMKM ingin mengajukan pinjaman dari institusi keuangan, laporan keuangan tersebut juga bisa dilampirkan untuk menambah kredibilitas usaha.

“Sudah saatnya UMKM memanfaatkan teknologi digital selain untuk berjualan, namun juga untuk mengelola keuangan usaha,” tambah Gabriel.

Gabriel juga menekankan peran kerja sama dengan komunitas dalam upaya pelatihan UMKM oleh CrediBook. “Pemberdayaan komunitas UMKM melalui pelatihan merupakan komitmen CrediBook dalam meningkatkan literasi keuangan dan digital pelaku usaha. CrediBook akan terus melanjutkan upaya-upaya edukasi lainnya untuk mendukung pencapaian target digitalisasi 30 juta UMKM pada tahun 2024,” jelas Gabriel.

Untuk diketahui, CrediBook adalah ekosistem digital dengan misi mendigitalisasi UMKM dengan tiga (3) layanan yakni aplikasi pencatatan keuangan, sistem operasi digital untuk grosir CrediMart, dan layanan pembuatan dan pengelolaan toko online CrediStore. Melalui CrediMart, CrediBook juga telah mendigitalisasi toko grosir konvensional di 20 kota di Indonesia dan membantu meningkatkan omzet hingga 50 persen perharinya. (*)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *