Laleilmanino dan Rizky Febian Rilis Lagu ” Lukisan Kaca”, Terinspirasi dari Nani Maestro Topeng Losari

Cirebon,- Melanjutkan perjalan dari Bali dan Jogja, Laleilmanino dan Rizky Febian mengunjungi kota Cirebon untuk mengeksplorasi tradisi dan budaya yang menjadi ciri khas kota tersebut. Perjalanan kali ini membawa mereka bertemu dengan Nani, Pelaku Seni Tari Topeng Losari, yang tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga mengajarkan rasa syukur dan keikhlasan.

Pertemuan dengan tradisi dan budaya lokal Cirebon mendorong Laleilmanino dan Rizky Febian untuk berkolaborasi menghadirkan karya ketiga dari JOOX Originals SVARA dengan judul “Lukisan Kaca”.

Merayakan perilisan lagu JOOX Original SVARA “Lukisan Kaca”, pada tanggal 19 November 2021 lalu, JOOX menghadirkan SVARA ROOMS Episode Cirebon dengan menghadirkan trio produser Lale, Ilman, Nino serta Nani, seniman Tari Topeng Losari. Dalam episode kali ini, Laleilmanino dan Nani bercerita soal inspirasi di balik lagu “Lukisan Kaca”, tradisi seni Tari Topeng Losari, hingga beberapa jenis tradisi khas Cirebon lainnya.

Nani bercerita bahwa dirinya sudah menari topeng losari selama 42 tahun. Pada awalnya Tari Topeng Losari diciptakan oleh Pangeran Losari sebagai sebuah medium ritual yang menjunjung tinggi kesakralan hidup, bahkan pertunjukannya bisa berdurasi hingga satu hari satu malam. Sebagai keturunan ke-tujuh, baginya Tari Topeng Losari adalah sebuah tanggung jawab dan panggilan hati. Ia mendedikasikan dirinya untuk konsisten melestarikan budaya tersebut.

Secara genealogi, tari topeng memiliki banyak gaya yang tergantung dari lokasi geografis dengan ciri khasnya masing-masing. Tari Topeng Losari menjadi salah satu gaya khas yang berkembang di Cirebon.

BACA YUK:  Sekda Jabar Herman Suryatman Monitoring Rest Area dan Posko UPTD Dishub di Cirebon

“Ada beberapa gerakan yang membuat Tari Topeng Losari memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya; galeong, gantung sikil, tanjug,” ujar Nani.

Secara filosofis, lanjut Nani, Tari Topeng Losari memiliki makna mendalam yang mengajarkan tentang kehidupan serta hubungan manusia dan Sang Pencipta. Melalui Tari Topeng Losari, Nani menggunakan tubuh sebagai medium untuk berdoa kepada Yang Maha Esa dan bumi sebagai panggungnya.

Hal yang membuat Tari Topeng Losari menarik adalah fakta bahwa topeng yang digunakan dalam tarian ini telah berumur 400 tahun. Nani menjelaskan bahwa topeng kayu tersebut dirawat dengan diberikan ritual menggunakan asap kemenyan, yang dipercaya memiliki zat untuk menjaga kayu agar tetap awet. Proses sederhana tersebut mampu menjaga topeng hingga 4 abad. Hal ini juga mengajarkan bahwa kesederhanaan adalah bentuk teknologi tertinggi.

Dalam berproses sebagai seorang seniman, Nani banyak diilhami dari realita kehidupan yang tak selalu mulus, sehingga mengajarkan kesabaran dalam menjalani proses berkarya. Bagi Nani, hal yang penting bagi seorang seniman adalah pemahaman bahwa dalam berkesenian bukan hanya soal ambisi dan sepiring nasi, namun lebih dari, karya seni adalah titipan dan seniman hanyalah perantara sang pencipta.

BACA YUK:  Rekapitulasi Rampung Dilaksanakan, Panwascam Kejaksan Lakukan Pengawasan Melekat

“Nilai yang luhur tersebut layak untuk dilestarikan dan dijadikan pegangan setiap seniman,” katanya.

Melalui SVARA dan lagu “Lukisan Kaca”, Nani berharap Tari Topeng Losari dapat tetap lestari. Kemudian Ia berharap dengan adanya program SVARA, semoga generasi muda bisa lebih mengenal dan mau untuk mempelajari Tari Topeng Losari. Terlebih karena Tari Topeng Losari memiliki pesan yang mendalam soal kehidupan.

“Bagi saya, lagu ‘Lukisan Kaca’ adalah gambaran hidup yang terbungkus dalam lagu yang menyiratkan makna soal kesederhanaan dan rasa syukur yang penting dalam menjalani kehidupan. Mudah-mudahan ke depannya semakin banyak seniman lainnya yang mengangkat kearifan lokal lainnya,” pungkas Nani.

Proses pengerjaan lagu lukisan kaca terhitung tidak lama, percakapan yang mendalam dengan Mbak Nani sangat memberikan inspirasi sehingga mempermudah Laleilmanino dalam mencari ide, terutama tentang pesan yang akan disampaikan dalam lagu. Secara produksi, instrumen suling dan gamelan dipilih karena ada kecocokan dengan instrumen pop lainnya sehingga memunculkan kesan tradisi yang terbalut dalam nuansa yang modern.

Dalam lagu “Lukisan Kaca” ini, Laleilmanino berkolaborasi dengan Rizky Febian, karena menurut mereka, Rizky adalah salah satu figur yang tepat untuk menemani mereka dalam mengeksplorasi budaya Sunda atau Cirebon.

Berbicara soal inspirasi bagi Laleilmanino, salah satu yang paling melekat dari perkataan Nani adalah, “Sebagai seniman kita tidak perlu menghiraukan siapa yang menonton, fokus terhadap diri sendiri dan semesta saja”.

BACA YUK:  Dave Laksono Kembali Terpilih Anggota DPR-RI, Siap Lanjutkan dan Sempurnakan

“Dari perkataan tersebut dipahami dan menjadi lirik “permata tak perlu menunjukan dirinya jika ia adalah permata”. Hal tersebut yang mengingatkan Laleilmanino untuk tetap rendah hati, karena ketulusan yang murni tidak memerlukan perhatian dari manusia,” ujar Laleilmanino.

“Lukisan Kaca” merupakan cara Laleilmanino menyampaikan pesan mengenai hal indah dalam hidup namun sering terlupakan. Kemudian judul tersebut dipilih karena Lukisan Kaca merupakan salah satu bentuk kesenian Cirebon. Namun, Topeng Losari lah yang sangat memberikan kesan tersendiri.

“Bagi kami, seluruh pengalaman saat menonton tari topeng sangat memberikan kesan mendalam. Cirebon seperti tempat peleburan tradisi/budaya yang bisa ditemukan baik di Jawa Barat maupun Jawa Tengah,” terangnya.

Pertemuan dengan figur-figur budaya, termasuk Nani mengajarkan Laleilmanino bagaimana menjalani kehidupan sebagai seniman.

“Terkadang ketika perform kita memang selalu memikirkan jumlah penonton, namun pertemuan dengan Mbak Nani mengajarkan kami bahwa hal tersebut bukan hal yang penting, justru yang paling penting adalah bagaimana kita memberikan penampilan dengan seluruh hati kita tanpa berfokus pada perhatian penonton, karena kami hanya perantara dari hal yang jauh lebih besar dari diri kami bertiga,” ujar Laleilmanino sebagai kesannya bertemu dengan Nani, Pelaku Seni Topeng Losari. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *