Korem 063/SGJ Gelar Komunikasi Sosial dengan Keluarga Besar TNI
Cirebon, 30 Maret 2017,- Kasrem 063/SGH Letkol Arm Wahyu Widodo membuka acara komunikasi sosial dengan Keluarga Besar TNI (KBT) yang dilaksanakan di Aula Sunan Gunung Jati Makorem 063/SGJ, Jalan Brigjen Darsono Bypass Cirebon, Kamis (30/03/2017).
Tema yang diambil dalam kegiatan tersebut yaitu “Melalui Silaturahmi Keluarga Besar TNI Kita Tingkatkan Sinergitas Guna mengatasi Permasalahan Bangsa Dalam rangka Menjaga Keutuhan NKRI”. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan KBT wilayah jajaran Korem 063/SGJ yang terdiri dari PPAD, FKPPI, LVRI/PEPABRI, PEVERI dan PPM.
Danrem 063/SGJ, Kolonel Inf Bahram dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasrem 063/SGJ, Letkol Arm Wahyu Widodo menyampaikan, globalisasi membawa dampak ideologi dunia yang mempengaruhi pola pikir dan pola tindak warga masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai akibat wawasan kebangsaan yang menjadi keyakinan, jatidiri dan pegangan rakyat secara perlahan tetapi pasti tergerus oleh ideologi asing, baik yang datang dari Barat maupun dari negara lain.
Hal tersebut dipicu oleh situasi perkembangan kehidupan manusia yang mengarah pada kehidupan individualistik, masyarakat kurang mempunyai rasa kepedulian terhadap kehidupan bersama terutama rasa cinta tanah air pada negaranya jauh tersisihkan.
Untuk menyikapi hal tersebut maka nilai nilai kebangsaan perlu ditanamkan melalui pembentukan karakter dan nasionalisme kepada seluruh warga Negara dengan berbagai latar belakangnya.
“Sejauh ini, keberadaan Keluarga Besar TNI telah banyak membantu tugas Korem 063/SGJ khususnya dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah tempat tinggalnya masing-masing, melihat keberadaan seperti ini, tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan Keluarga Besar TNI sangat penting dan strategis dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan,” ujarnya.
Selain itu, Kasiter Rem 063/SGJ, Letkol Kav Agung Nur Cahyono dalam materinya yang bertemakan, “Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa Guna Mencegah Runtuhnya NKRI” menambahkan, pada era milenium ketiga ini perang menggunakan kekuatan bersenjata bukanlah satu pilihan, ancaman bagi bangsa Indonesia saat ini adalah adanya perang dengan menghancurkan moral dan budaya bangsa.
Mulai lunturnya jati diri bangsa diantaranya, toleransi dan semangat kesetiakawanan social, semangat musyawarah untuk mufakat semangat nasionalisme dan patriotisme serta semangat gotong – royong merupakan dampak perang tersebut yang dilancarkan oleh bangsa lain untuk menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa perlu dimulai dari hal yang terkecil mulai dari diri sendiri, keluarga kemudian lingkungan sekitar, peresatuan dan kesatuan bangsa tidak akan kokoh jika ikatan bawahnya rapuh, aparat kewilayahan memiliki peranan yang sangat besar dalam pembentukan karakter dan nasionalisme kepada generasi muda bahkan seluruh warga Negara,” tambahnya.
Sedangkan Ketua Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD) Kolonel (Purn) Sumarta menyampaikan, untuk menangkal faham-faham yang bertentangan dengan ideologi bangsa seperti ISIS, PKI dan paham lainnya perlu adanya sinergitas dari seluruh komponen bangsa, dalam hal ini TNI dilaksanakan oleh para Babinsa, untuk itu peranan Babinsa sangat besar untuk menciptakan pertahanan dan keamanan diwilayah. (AC212)