Komnas Perlindungan Anak Cirebon Raya Mencatat Kekerasan Terhadap Anak Meningkat⁣⁣

⁣Cirebon,- Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak Cirebon Raya mencatat kekerasan anak pada tahun 2020 atau selama masa Pandemi Covid-19 meningkat.⁣⁣
⁣⁣
Menurut Ketua Komnas Perlindungan Anak Cirebon Raya, Siti Nuryani kekerasan terhadap anak terjadi sejak diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).⁣⁣
⁣⁣
“Dari data yang dimilik Komnas Perlindungan Anak Cirebon Raya, kekerasan terhadap anak pada tahun 2020 meningkat. 50 persen itu kekerasan seksual, 20 persen kekerasan fisik dan 20 persen kekerasan psikis,” ujar Siti saat kegiatan Coffee Morning di Hotel Zamrud, Kamis (7/1/2021).⁣⁣
⁣⁣
Adanya kekerasan fisik dan psikis kepada anak selama Pandemi, menurut Siti, banyak orang tua yang tidak sabar sehingga memaksa anaknya untuk pembelajaran jarak jauh.⁣⁣
⁣⁣
“Kemudian kekerasan seksual, hampir 50 persen yang biasanya anak beraktivitas di luar, namun saat Pandemi harus diam di rumah, sehingga terjadi hubungan seksual,” ungkapnya.⁣⁣

BACA YUK:  Jasa Foto Busana Adat Jawa Kini Hadir di Cirebon


⁣⁣
Banyak orang tua, kata Siti, terkadang cuek jika anak-anak pembelajaran jarah jauh dengan menggunakan handphone. Akhirnya, karena cuek tersebut anak membuka situs-situs yang lainnya.⁣⁣
⁣⁣
“Jadi dengan adanya PJJ anak terbiasa menggunakan HP dan cenderung membuka situs-situs yang lainnya,” terangnya.⁣⁣
⁣⁣
Oleh karena itu, menurut Siti, orang tua harus memantau anak-anaknya saat pembelajaran jarak jauh atau sedang menggunakan handphone.⁣⁣
⁣⁣
Sementara itu, terkait pembelajaran tatap muka, Komnas Perlindungan Anak Cirebon Raya tidak mengerucut apakah harus pembelajaran tatap muka ataupun jarak jauh.⁣⁣
⁣⁣
“Tapi, hasil dari yang kita lakukan pada tanggal 22 Desember 2020 di Kabupaten Cirebon, hampir semua meminta pembelajaran tatap muka,” jelasnya.⁣⁣
⁣⁣
Karena, tambah Siti, pembelajaran jarak jauh ataupun tatap muka ada positif dan negatifnya. Jika adanya tatap muka harus dipersiapkan protokol kesehatan.⁣⁣
⁣⁣
“Kami Komnas Perlindungan Anak siap untuk memantau ke sekolah-sekolah untuk melihat persiapan sejauh mana terkait protokol kesehatan,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *