Kerupuk Aci 'UDS' Masih Bertahan Dengan Cara Tradisional

Cirebon, 23 Maret 2015,- Di jaman yang serba modern saat ini, tentunya pelaku usaha pun dituntut untuk menggunakan alat-alat yang serba canggih. Namun tidak untuk usaha kerupuk aci yang dikelola selama 11 tahun oleh Uus Rusiaman ini, meskipun sudah memakai mesin geer box untuk mencetak kerupuk, tetapi usaha beliau masih dikategorikan dalam usaha tradisional karena semua prosesnya masih memakai tenaga manusia dan bahan-bahan dari alam.

 

Pabrik sederhana bertembok bata merah dan warna genteng yang sudah menghitam milik Pa Uus ini terletak di Pembangunan Barat, RT 04 RW 07, Kota Cirebon. Pak Uus memiliki 4 karyawan untuk produksi dan 17 karyawan di bagian pemasaran.

BACA YUK:  Bawaslu Kota Cirebon Rekomendasikan 5 TPS Lakukan PSU

 

Diakui Pak Uus, untuk bahan dasarnya sederhana saja, hanya tepung tapioka, ditambah bumbu, terasi, pecin, garam dan air.

 

“Nah setelah adonannya jadi, dimasukin ke mesin geer box ini, lalu dicetak sama karyawan, 1 megang cetakan yang besar, 1 yang kecil. Setelah itu direbus dulu baru bisa dijemur terus digoreng.” Tuturnya.

 

Menurut Pak Uus, dalam pembuatan kerupuk itu sebenarnya tidak terpengaruh oleh cuaca. Jika cuaca hujan pun, kerupuk masih bisa dijemur tapi menggunakan oven, tidak mungkin menggunakan cahaya matahari.

BACA YUK:  Mantan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis Nyatakan Sikap Setia Kepada PDI Perjuangan

 

“Kita tetap berusaha produksi meskipun cuaca hujan, jadi kita ga ada alesan buat libur soalnya saya mah libur cuma pas lebaran aja.” Lanjut Bapak beranak 2 itu.

 

Tak terhitung suka baik duka yang dialami Pak Uus dalam menjalankan usahanya, mulai dari harga bahan baku yaitu tepung tapioka yang semakin melambung tinggi serta keinginan beliau untuk memiliki mesin hidrolik yang dibutuhkan untuk keperluan produksinya.

 

Kerupuk Aci UDS sudah tersebar sewilayah III Cirebon. Untuk satu bungkus kerupuk aci ukuran kecil isi 10, beliau patok dengan harga 1.200 – 1.250 rupiah per bungkus. Sedangkat untuk ukuran besar isi 10 dengan harga 3.500 – 4.000 rupiah per bungkus.

BACA YUK:  Kapolres Cirebon Kota Laksanakan Survey Jalur Persiapan Operasi Ketupat Lodaya 2024

 

Pak Uus berharap, usahanya ini bisa semakin berkembang dan untuk tempat, rencananya akan beliau tinggikan agar udara di dalam tidak begitu panas. (AC530)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *