Keraton Kanoman Cirebon Bolehkan Berdagang di Pasar Dadakan Muludan

Cirebon,- Pasar rakyat dadakan atau pasar Muludan yang diselenggarakan di Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, mulai tahun ini ditiadakan. Alasannya, karena Alun-alun Sangkala Buana telah direvitalisasi.

Sementara itu, pihak Keraton Kanoman Cirebon membolehkan pasar dadakan Muludan. Walaupun, pihak Keraton Kanoman Cirebon sendiri tidak mengadakan kegiatan pasar dadakan tersebut.

“Kami tidak menyelenggarakan Pasar Muludan. Tapi, banyak masyarakat yang meminta izin untuk berdagang di area depan Keraton Kanoman,” ujar Juru Bicara Keraton Kanoman Cirebon, Ratu Raja Arimbi Nurtina dalam sambungan telepon, Selasa (20/9/2022)

BACA YUK:  Apresiasi Pelanggan, Telkomsel Undi Program Undian Poin Festival 2023

Baca Yuk : Pasar Muludan di Alun-alun Keraton Kasepuhan Tahun ini Ditiadakan

Menurut Ratu Arimbi, pemerintah telah membolehkan untuk menggelar berbagai kegiatan. Atas dasar itu, lanjut Ratu Arimbi, pihaknya membolehkan masyarakat yang ingin berdagang pada momen Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Keraton Kanoman membolehkan, tapi dengan catatan para pedagang tetap harus menjaga kebersihan dan ketertiban. Apalagi saat ini para pedagang sedang berupaya bangkit setelah pandemi COVID-19,” kata Ratu Arimbi.

Sampai saat ini, kata Ratu Arimbi, sudah ada belasan pedagang yang meminta izin untuk berdagang di area Keraton Kanoman Cirebon. Bahkan, tambahnya, ada juga yang langsung berdagang tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu.

BACA YUK:  Reses Masa Persidangan I 2024, Agung Supirno Terima Aspirasi Pembangunan Hingga Pendidikan

“Kami berharap ada koordinasi, karena dengan adanya kegiatan ini, kami juga harus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Pemkot Cirebon, Kepolisian, dan lainnya,” ungkapnya.

Pihak Keraton Kanoman Cirebon memaklumi, banyak pedagang yang ingin mendapatkan rejeki pada momen Maulid Nabi Muhammad SAW. Sehingga, momen ini sebagai upaya untuk membangkitkan kembali perekonomian setelah pandemi COVID-19. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *