Kembangkan Potensi Wisata Religi Masjid Kuno, BI Gelar FGD on Bus
Cirebon,- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon bersama Pemkot Cirebon dan At-Taqwa Center menggelar Focus Group Discussion (FGD), Selasa (02/03/2021). Kegiatan tersebut berlangsung di atas Bus Citros (Cirebon Tour on Bus) dengan membahas wisata religi Kota Cirebon.
Dalam FGD tersebut dilaksanakan dalam rangka pendalaman diskusi terkait pengembangan wisata religi Kota Cirebon. At-Taqwa Center telah meluncurkan paket wisata religi masjid kuno di Kota Cirebon.
Pada FGD yang dihadiri Wakil Wali Kota Cirebon, Kepala BI Cirebon, At-Taqwa Center dan dinas terkait mengelilingi masjid kuno di Kota Cirebon. Kegiatan dimulai dari Masjid Raya At-Taqwa, Masjid Merah Panjunan, Masjid Jagabayan, Masjid Pakungwati, Masjid Pejlagrahan, dan Masjid Pangeran Kejaksan.
Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Eti Herawati mengatakan BI begitu antusias ingin mengembangkan potensi wisata religi masjid kuno di Kota Cirebon. Apalagi, sudah ada wisata religi yang dikembangkan oleh At-Taqwa Center.
“BI tidak hanya UMKM dan lain sebagainya. Namun juga antusias mengembangkan potensi wisata religi di Kota Cirebon,” ujar Eti saat ditemui di Masjid Merah Panjunan, Kota Cirebon, Selasa (2/3/2021).
Menurut Eti, banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan di wisata religi masjid kuno Kota Cirebon. Salah satunya di Masjid Merah Panjunan Kota Cirebon ini.
“Saya melihat kerajinan gerabah yang hampir hilang ini bisa dikembangkan. Minimal ada edukasi untuk anak-anak disini (Masjid Merah Panjunan) terkait pembuatan gerabah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Wilayah BI Cirebon, Bakti Artanta menambahkan berawal dari diskusi terkait wisata religi di Kota Cirebon sudah berjalan bersama At-Taqwa Center. Pihaknya tidak ingin wisatawan yang datang hanya sekali dan selesai.
“Wisata religi di Kota Cirebon ini harus bisa berkesinambungan. Kami tidak ingin wisatawan yang datang hanya sekali dan selesai. Tapi, kami ingin wisatawan dapat terkenang dan terus hadir,” ujar Bakti.
Oleh karena itu, kata Bakti, BI ingin bersinergi dengan pemerintah kota, termasuk dinas terkait dan perbankan untuk mengembangkan potensi wisata religi ini. Dalam konsep wisata, pihaknya selalu menerapkan 3A (Akses, Atraksi, Amenitas) 2P (Promosi dan Pelaku Usaha).
“Dengan FGD ini kita ingin mencari perbaikan-perbaikannya. Dalam kontek wisata, kami menerapkan 3A 2P. Seperti apa Aksesnya, seperti apa atraksinya, dan Amenitas nya. Amenitas ini yang selalu menjadi problem, ini yang harus kita garap,” katanya.
Mengenai wisata religi masjid kuno di Kota Cirebon, Ketua At-Taqwa Center, Ahmad Yani menjelaskan tujuan wisata religi ini untuk meningkatkan wawasan masyarakat tentang sejarah masjid kuno. Selain itu, tingkat keunikan yang ada.
“Sehingga, terbangun semangat masyarakat untuk menjaga warisan budaya. Dan yang terpenting, menunjukan betapa kuatnya nilai-nilai religius pada masa lalu dengan adanya masjid-masjid kuno,” ujarnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya wisata religi ini dapat lahir rekomendasi untuk memperhatikan masjid-masjid kuno. Selama ini, menurut Yani, kurang terawat dan juga kurang menarik.
“Dengan ada program ini, minimal semua stakeholder memiliki persamaan visi untuk merawat dan memberikan penguatan fasilitas terhadap masjid-masjid kuno,” pungkasnya. (AC212)