Jelang Tahun Baru, Jalur Pendakian Gunung Ciremai Kembali Dibuka

Cirebon – Gunung Ciremai akhirnya kembali dibuka untuk pendakian setelah lebih dari empat bulan ditutup akibat kebakaran. Pembukaan jalur pendakian gunung tertinggi di provinsi Jawa Barat tersebut tertuang dalam surat yang dikeluarkan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) tanggal 27 Desember 2019.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kuswandono mengatakan, dari empat jalur pendakian, hanya tiga yang sudah dibuka pada 30 Desember 2019. Ketiga jalur itu masing-masing Palutungan, Linggasana, dan Apuy.

“Untuk Jalur Linggarjati akan dibuka pada tanggal 2 Januari 2020. Walaupun dibuka belakangan bukan berarti jalur linggarjati tidak aman maupun nyaman ya. Ini karena proses pengecekan dan monitoring yang lebih lama. Mengingat jalur tersebut lebih panjang dan lebih menanjak,’ Ujar Kuswandono dalam siaran persnya.

BACA YUK:  Hadirkan Mudik Hepi, Telkomsel Berangkatan 1.100 Pemudik ke Berbagai Kota

Berbeda dari tahun sebelumnya, mulai akhir tahun ini diberlakukan Protap Pendakian Gunung Ciremai. Berdasarkan protap tersebut, diberlakukan mekanisme booking online bagi para pendaki.

Selain itu, diterapkan kuota untuk masing-masing jalur pendakian. Kuota untuk jalur Linggasana ditetapkan 218 pendaki/hari, Palutungan 497 pendaki/hari, dan Apuy 455 pendaki/hari. Sementara, kuota untuk jalur Linggajati yang masih ditutup ditetapkan 230 pendaki/hari.

Dia menegaskan, sejumlah hal menjadi keutamaan yang membuat pihaknya memberlakukan protap. “Kami utamakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kenyamanan selama pendakian,” beber Kuswandono.

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

Selain mekanisme booking online dan penetapan kuota di masing-masing jalur pendakian, dalam protap berlaku pula prosedur layanan di Base Camp. Layanan itu diwajibkan bagi para pendaki, di antaranya safety talk, cek barang, keterangan sehat, maupun petunjuk arah sepanjang jalur pendakian yang dimulai dari Base Camp sampai puncak Gunung Ciremai.

Selain mengantisipasi resiko kebakaran di Gunung Ciremai, pemberlakukan protap juga dimaksudkan meminimalisir resiko pendaki dan mengupayakan aktivitas pendakian yang aman, selamat, tertib, dan nyaman.

Sementara, Dalam surat pengumuman yang dikeluarkan BTNGC, keputusan pembukaan kembali jalur pendakian didasarkan pada kondisi yang berkembang saat ini. Selain kebakaran sudah tidak terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, hujan pun kini telah turun.

BACA YUK:  PT Permodalan Nasional Madani Cabang Cirebon Lakukan Penandatanganan Kerja Sama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon

Keputusan pembukaan kembali jalur pendakian Gunung Ciremai, diambil setelah rapat bersama instansi terkait lain di wilayah Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka.

Sebelum diputuskan jalur pendakian kembali dibuka, pihaknya bersama otoritas terkait lain telah melakukan monitoring dan mengecek jalur pendakian secara rutin untuk melihat kelayakan jalur sekaligus membenahi fasilitas, untuk meminimalisir resiko dan perkembangan pemulihan vegetasi di puncak gunung pasca kebakaran.

“Pengecekan dan monitoring kelayakan jalur dilakukan mulai dari Base Camp. Selain itu, dilakukan juga pembenahan jalur, transit camp, dan transit shelter,” tandasnya.

Foto surat pembukaan jalur pendakian Gunung Ciremai.

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *