Jagakali Internasional Art Festival, Kampanyekan Lingkungan Hidup Melalui Seni Budaya

Cirebon,- Event tahunan Jagakali Internasional Art Festival (JIAF) yang selalu mengangkat isu-isu lingkungan hidup kembali digelar di Kota Cirebon.

Pada tahun 2019 ini, Jagakali Internasional Art Festival ke-8 yang diselenggarakan di Cadas Ngampar, Kopiluhur, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, akan berlangsung dari tanggal 25 sampai 27 Oktober 2019.

1. Konsep Cinta Sejati

Dengan mengusung tema “Cinta Sejati”, event Jagakali Internasional Art Festival selaku mengkampanyekan lingkungan hidup dalam kemasan Festival Budaya berskala Internasional, dan tetap menjaga nilai-nilai lokal untuk dipertahankan.

Zaenal, selaku Ketua Pelaksana Jagakali Internasional Art Festival ke-8 mengatakan konsep Cinta Sejati diambil karena mengangkat banyaknya isu perselisihan antar agama, perbedaan pendapat, suku dan semacamnya yang memang sedang ramai. Seperti dari Papua, pemilihan Presiden, dan segala isu-isu lainnya yang ditarik sejak bulan Januari hingga sekarang.

BACA YUK:  Bupati Cirebon Ajak Bangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Agama

“Isu-isu tersebut kita angkat dan kita cari titik permasalahannya apa, mungkin kita itu kurang Cinta Sejati itu. Makanya kita kurang menghargai perbedaan, kurang menghargai suatu pendapat orang lain, atau kita kurang terbuka terhadap suatu perbedaan,” ujarnya saat ditemui About Cirebon, Jumat (25/10/2019).

“Makanya konsep Cinta Sejati ini diambil. Sehingga kalau kita sudah mencintai Tuhan, pasti kita akan mencintai mahluk-mahluk Tuhan,” tambahnya.

2. Tujuan Jagakali

Tujuan diselenggarakannya Jagakali Internasional Art Festival, Zaenal menjelaskan bahwa event ini memiliki empat kata kunci, yakni Lingkungan Hidup, Seni Budaya, Komunitas, dan Pariwisata.

“Pariwisata masuk dalam kata kunci tersebut bisa saja ekonomi kreatif, pembangunan, atau juga hal-hal semacam seperti kolektif dari para komunitas,” terangnya.

“Dari empat hal tersebut, yang diutamakan adalah Lingkungan Hidup, kampanye dulu yang kita utamakan. Setelah tau apa yang kita kampanyekan, lalu bagaimana cara mengkampanyekannya, yaitu melalui seni budaya,” imbuhnya.

BACA YUK:  Hasil Pilwu Serentak di Kabupaten Cirebon, 100 Kuwu Dilantik

Seni Budaya dalam event ini, kata Zaenal, melalui Festival. Kenapa festival, karena satu-satunya bentuk acara yang dapat menigkatkan ekonomi kreatif, mengumpuli banyak orang, dan banyak pesan yang dapat disampaikan melalui festival.

“Ternyata dari Jagakali ini, mentrigger banyak orang-orang yang ingin mengadakan festival. Contohnya seperti Festival Pasawahan, Festival Paniis, Festival Intip tahun, dan ternyata kita bisa menjadi penyemangat teman-teman untuk menyelenggarakan festival,” terang Zaenal.

3. Diikuti 13 Negara

Dalam event Jagakali Internasional Art Festival ke-8 tahun 2019, terdapat 25 orang dari 13 negara yang ikut berpartisipasi.

“Sebenarnya, yang kita undang hanya 13 orang, sisanya mereka ingin datang dan bukan kita undang. Mereka yang mengajukan sendiri ingin datang ke acara ini,” ungkapnya.

BACA YUK:  Partai Golkar Dipastikan Lolos Jabat Ketua DPRD Kota Cirebon

Pada tahun ini, kata Zaenal, negara-negara yang hadir berasal dari negara Timur Tengah seperti Iran, Mesir, Persia, Iraq, Slovakia.

4. Fokus Lingkungan Hidup

Konsep Jagakali, menurut Zaenal, pada tahun 2006 dengan sistem kolektif dari komunitas, event ini muncul mulai resah bumi sudah mulai rentan, ingin hancur karena banyaknya sampah dan hal-hal lainnya.

“Dari hal tersebut kita angkat, makanya sejak tahun 2006 kita fokus kepada Ligkungan Hidup,” jelasnya.

Menurut Zaenal, tak sedikit orang yang mempertanyakan terkait keterlibatan seniman yang fokus terhadap lingkungan hidup.

“Karena seniman adalah satu-satunya orang yang menggunakan rasa yang paling banyak, makanya peka terhadap sekitar yaitu lingkungan. Seniman dan lingkungan itu berkaitan erat, ia akan merespon dengan segala bentuk yang ada di lingkungannya,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *