Jadi ASN Nutrisionis , Lebih Dekat dengan Masyarakat dan Memberi Solusi Kesehatan Gizi

Cirebon,- Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Nutrisionis merupakan keseharian bagi Rodotul Hasanah (Anah). Wanita kelahiran Cirebon 2 Juni 1982 ini mengawali karirnya di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Astanagarib Cirebon sejak 2005 sampai 2007.

“Awalnya saya ASN Nutrisionis di Puskesmas Astanagarib, dan kemudian dipindahkan ke Puskesmas Jalan Kembang dari tahun 2007 sampai dengan sekarang,” jelasnya kepada About Cirebon.

Setelah lulus dari SMA Negeri 1 Kota Cirebon tahun 2003, dia melanjutkan pendidikan di Polikteknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Bandung Jurusan Gizi, kemudian melanjutkan lagi pendidikan di STIKes Cirebon (Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi) tahun 2013.

Anah juga pernah mengikuti berbagai pelatihan seperti SDIDTK (Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang), Konselor ASI Kementrian Kesehatan, Training Of Trainer Fasilitator ASI Dinkes Provinsi Jabar, PMBA (Pemberian Makanan Bayi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan lainnya.

BACA YUK:  Jadwal Bioskop Cirebon 23 Januari 2024, Ada Banyak Film Horor Terbaru Lho

“Saya tidak bercita-cita bekerja di bidang kesehatan awalnya, karena saya tipe orang yang ikutin alur saja, dan Alhamdulillah Allah kasih saya jalan dan kesempatan untuk berkarir di bidang kesehatan,” paparnya.

Saat memasuki bangku perkuliahan, justru sempat terbersit ingin bekerja di perusahaan makanan/nutrition, seperti di perusahaan-perusahaan yang ada di kota besar. Lalu setahun setelah lulus D3 dia mengikuti tes CPNS yang diselenggarakan pemerintah kota Cirebon yang membuka lowongan Nutrisionis, lulus, dan ditempatkan di Puskesmas Astanagarib.

Suka duka pun telah dilalui oleh Anah ketika menjalani karirnya. “Sukanya banyak karena jadi mengetahui wilayah Kota Cirebon, karena nutrisionis di Puskesmas perlu tahu wilayah yang dibina terutama biang gizinya, saya juga bisa membantu para ibu, balita dan keluarga melalui program yang dicanangkan pemerintah khususnya program Gizi,” jelasnya.

BACA YUK:  Revitalisasi dan Pemeliharaan Museum Benteng Vredeburg, Upaya IHA dalam Mengoptimalisasi Fasilitas dan Pelayanan Publik di Museum

Dengan ilmu dan tugasnya menjadi ASN Nutrisionis, dia bisa membantu keluarga balita yang sekiranya perlu dilibatkan dalam program-program gizi, bisa berinteraksi langsung sekaligus bersyukur belajar dari kehidupan mereka.

“Saya juga akhirnya bisa mengenal masyarakat lebih dekat, belajar berinteraksi dengan segala problematik gizi yang ada juga perlu seni dan kreativitas, dan itu mungkin menjadi tantangan bagi saya sampai sekarang,” tambahnya.

Dia merasa menjadi lebih bermanfaat ketika dapat membantu problematika terkait gizi di masyarakat. Betapa mungkin yang lain masih minim pengetahuan dan juga asupan makanan yang baik bagi tubuh dan perkembangan anak.

BACA YUK:  Jadwal Bioskop Cirebon 27 Maret 2024, Film Terbaru: Arthur the King dan Ghostbusters

“Kalau secara personal banyak ilmu yang didapat dan sangat senang ketika diberi kesempatan mengikuti pelatihan-pelatihan di luar kota, yang tentunya bertujuan untuk mengupgrade kemampuan petugas yang berkaitan dengan program-program yang ada di pemerintah,” pungkasnya. (AC560)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *