Ini yang Dilakukan oleh Aksi Cepat Tanggap untuk Korban Bencana

Cirebon,- Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepet Tanggap (ACT) terus melakukan program-program untuk masyarakat yang terdampak bencana seperti di Lombok, Palu dan Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng).

Adi Nurdiansyah, selaku Head of ACT Cirebon  Jawa Barat mengatakan program yang hingga saat ini sedang berjalan yaitu dapur umum, layanan kesehatan, distribusi logistik, hingga trauma healing sudah mulai masuk.

“Artinya ini untuk mengurangi rasa trauma yang dialami masyarakat Palu disana,” ujarnya kepada About Cirebon, usai penyerahan bantuan, Rabu (17/10/2018).

Kedepannya, lanjut Adi, untuk masuk ke fase recovery atau pemulihan sudah menyiapkan program, salah satunya adalah pembangunan shelter atau yang biasa disebut Hunian Sementara (Huntara).

BACA YUK:  Tahun Baru Imlek, Aston Cirebon Hotel Hadirkan Paket Makan Malam Dengan Konsep Buffet

“Seperti yang dilakukan di Lombok, kita bangun ICS (Integrated Community Shelter), shelter yang terkomunal,” ungkapnya.

Jadi, kata dia, seperti satu wilayah seperti di Lombok ada 224 unit shelter yang dibangun, yang di dalamnya ada untuk sekolah, masjid, hingga tempat bermain anak-anak.

“Sehingga, ini sebisa mungkin dibuat shelter senyaman mungkin untuk korban di sana,” katanya.

“Begitu pun di Palu, sedang assessment nih di lapangan, kira-kira lokasi mana yang bisa dibuatkan shelter. Biasanya akan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk lahannya dan untuk pendiriannya dari kita,” imbuhnya.

BACA YUK:  Semarakkan Isra Miraj, PT KAI Daop 3 Berikan Souvenir untuk Penumpang Cilik yang Hafal Surat Al-Quran

Untuk ahelter sekarang, lanjut Adi, sudah ada yang lebih modern. Kalau sebelumnya dibangun menggunakan papan-papan yang harganya jauh lebih mahal sampai Rp. 21 juta per unitnya, dan sekarang mempunyai yang modern yaitu shelter knock down.

“Jadi shelter knock down ini bahannya dari baja ringan, bahkan pabrik aslinya dari kita sendiri, dan pemasangannya butuh waktu hanya dua jam saja,” terangnya.

Menurut Adi, shelter knock down dari segi harga lebih murah, hanya Rp. 11 juta per unitnya, dan segi waktu lebih efisien serta produktif.

BACA YUK:  Berikan Pelayanan Kepada Masyarakat, Polresta Cirebon Luncurkan Program CLBK

“Kalau kemarin kan bangun yang dari papan tuh lumayan, kita kerahkan sekitar 200 tukang dari Jawa ke Lombok kemarin,” ungkapnya.

Kemudian, kata Adi, ketika sudah masuk ke fase recovery pembangunan-pembangunan, selanjutkan akan masuk ke fase recovery ekonomi.

“Kalau di fase recovery ekonomi ini, kita ingin masyarakat Palu kedepannya, setelah mereka bisa melakukan usaha ekonomi sendiri, sehingga mereka tidak terus-terusan bergatung dengan orang lain,” tutupnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *