Ini Tujuan Kegiatan International Conference ke-20 yang Diselenggarakan Unswagati Cirebon

Cirebon,- International Conference ke-20 yang diselenggarakan oleh Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon diikuti oleh peserta dari Indonesia dan Luar Negeri.

Kurang lebih ada 11 negara yang mengikuti kegiatan Syposium yang digagas oleh Ahli & Dosen Republik Indonesia (ADRI). Seperti salah satunya yakni negara Jepang, Korea Selatan, China, Serbia.

Baca juga ya International Conference ke-20 Unswagati Cirebon Diikuti Peserta dari Indonesia dan Luar Negeri

Kegiatan International Conference ke-20 berlangsung di Ballroom Hotel Prima, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, selama dua hari tanggal 19-20 November 2018.

Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati, Dr. H. Mukarto Siswoyo mengatakan ADRI telah melakukan International Conference di beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan Luar Negri. Kali ini, Unswagati mendapatkan kepercayaan untuk menyelenggarakan.

BACA YUK:  Selama Libur Isra Miraj dan Imlek 2024, Daop 3 Cirebon Berangkatkan 24.803 Penumpang

“Kegiatan ini adalah Conference International yang multi disiplin yah. Semua disiplin ilmu, terselenggara bisa memasukan karya ilmiahnya untuk dipresentasikan,” ujarnya kepada awak media, Senin (19/11/2018).

Lanjut Mukarto, kegiatan ini bertujuan untuk sharing, mengaktualisasikan hasil-hasil penelitian di berbagai daerah dan berbagai negara untuk bisa share, kemudian sampai mendapatkan rekomendasi hasil  dari simposium ini, yang mengarah kepada bagaimana dunia perguruan tinggi berkontribusi dan mempunyai kesiapan dalam menghadapi era industri 4.0.

“Dimana dunia sekarang, mau tidak mau serba digital dan akan meninggalkan manual,” terangnya.

BACA YUK:  Jadwal Bioskop Cirebon 1 Maret 2024, Ada Film Horor Exhuma dan Thriller Miller's Girl

Oleh karena itu, kata Mukarti, salah satu pemateri menyampaikan kepada kita semua, bahwa saatnya sekarang dunia pendidikan tinggi menyelenggarakan pembelajaran itu dengan teknologi daring. Sehingga nanti, tidak ada lagi batas berapa seorang dosen dapat mengajar mahasiswanya.

“Dengan teknologi daring itu, satu dosen bisa mengajar seribu mahasiswa di berbagai belahan nusantara, bahkan belahan dunia. Inilah hebatnya, teknologi pembelajaran dengan daring,” bebernya.

“Kita semua mengarah kesana, itu sebabnya simposium ini diselenggarakan, itu salah satunya,” imbuhnya.

Yang kedua, kata Mukarto, hasil-hasil penelitian dari para peneliti dishare, sehingga menambah hasanah, wawasan dan pengetahuan bagi para peserta dan ini akan menjadi bahan bagi materi pembelajaran dikelas kepada mahasiswa.

BACA YUK:  H+2 Lebaran Idulfitri 2024, Arus Balik Kendaraan Mulai Terlihat di Jalur Pantura Kota Cirebon

“Kita sedang pilot project, pertama di program pendidikan profesi guru, kita sudah daring dan kedua di prodi bahasa Inggris kita sudah menerapkan digital learning dengan mengadopsi, apa yang disebut dengan schoolgy,” terangnya.

Menurutnya, dosen-dosen bahasa Inggris sudah menerapkan itu dengan para mahasiswa, dan akan terus dikembangkan serta di evaluasi dari pilot project tersebut.

“Di tahun akademis 2019/2020, insyaallah kita akan terapkan ke semua fakultas. Kita harus kesana, mau tidak mau. Kalau tidak, kita akan tergilas oleh perguruan tinggi lain dan menunggu waktu saja untuk selesai,” tutupnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *