Ini Pesan Ridwan Kamil untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon
Bandung,- Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon Drs. Nashrudin Azis dan Dra.Hj. Eti Herawati dilantik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Aula Barat, Gedung Sate Bandung, Rabu (12/12/2018).
Pelantikan Azis dan Eti yang berdasarkan surat putusan Mendagri resmi menjabat menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon untuk periode 2018 sampai 2023.
Dalam amanatnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon untuk menjalankan tiga hal dalam pemerintahan.
Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, hal yang pertama adalah jaga integritas. Baik diri sendiri maupun di jajaran Pemerintahan Kota Cirebon.
“Integritas ini benteng moral. Saya tidak ingin Kota Cirebon yang tercinta bermasalah karena permasalahan integritas,” ujarnya usai pelantikan.
Menurut Emil, setelah pulang dari sini akan banyak godaan-godaan. Gunakan ilmu ulama, insyaallah selamat dunia dan akhirat.
Kemudian hal kedua, lanjut Emil, agar bisa melayani masyarakat Kota Cirebon dengan sepenuh hati. Belajar ilmu ikhlas, seikhlas-ikhlasnya.
“Karena, tugas pemimpin sekarang adalah melayani, bukan dilayani,” ungkapnya.
Sedangkan hal ketiga, Emil berpesan agar Pemerintah Kota Cirebon bisa naik kelas, yaitu menjadi pemerintah kota yang profesional.
“Tolong dicermati akuntabilitas kerjanya, evaluasi pemerintahannya,” terang Emil.
Jika masih ada indeks yang kurang, kata Emil, baik kesehatan, pendidikan, daya beli dan lainnya untuk segera diperbaiki. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga akan mengirimkan ASN terbaik di masing-masing daerah untuk belajar di Singapura, Amerika Serikat dan Korea Selatan, dalam rangka peningkatan profesionalitas ASN.
Selain itu, dalam rangka pemilihan presiden dan pemilihan legislatif April 2019 mendatang, Emil meminta agar pasangan yang baru dilantik juga bisa bersama-sama menjaga kondusivitas.
“Pak Wali dan Bu Wali rajin komunikasi, baik formal maupun non formal dengan DPRD, rajin silaturahmi dengan Forkompimda ,” ujarnya.
“Jika tidak dilakukan, maka akan terjadi misscommunication. Agar waktu tidak dibuang percuma untuk permasalahan misscommunication, kita bereskan waktu kita untuk membereskan Kota Cirebon,” tandasnya. (AC212)