Inflasi Kota Cirebon Tertinggi pada Bulan Februari 2018
Cirebon,- Bulan Februari 2018, Kota Cirebon mengalami inflasi 0,60 persen atau terjadi kenaikan Indek Harga Konsumen (IHK). Kenaikan tersebut berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusan Statistik (BPS) Kota Cirebon pada Februari 2018.
Kenaikan IHK dari 127,72 persen pada Januari 2018 menjadi 128,48 persen pada Februari 2018. Tingkat inflasi tahun kalender (Februari 2018) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2018 terhadap Februari 2017) masing-masing sebesar 1,61 persen dan 4,71 persen.
Imron Budianto, Kepala BPS Kota Cirebon, Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga-harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks harga beberapa kelompok pengeluaran.
Sebaliknya, kata dia, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga-harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks harga beberapa kelompok pengeluaran.
“Pada bulan Februari enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi,” ujarnya, Jumat (2/3/201).
Menurutnya, beberapa komoditas mengalami peningkatan harga yaitu tukang bukan mandor, empal gentong,beras, upah pembantu RT, bawang merah, bawang putih, kangkung, mie kering instan, bensin, dan bahan bakar RT.
Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain adalah: telur ayam ras, tomat sayur, daging ayam ras, kacang panjang, dan daging sapi.
“Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi terbesar pada Februari 2018, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar,” jelasnya.
Lanjut dia, sub kelompok komoditas dengan andil inflasi terbesar berasal dari biaya tempat tinggal.
Ia menuturkan, dari dua puluh enam kota IHK di Pulau Jawa, tercatat 25 kota IHK mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon yaitu 0,60 persen dan terendah terjadi di Kota Tegal 0,05 persen,” tandasnya. (AC212)
