Hujan Dengan Intensitas Tinggi, Sejumlah Wilayah di Kabupaten Cirebon Terendam

Cirebon,- Hujan yang mengguyur Cirebon sejak Rabu (5/2) sore mengakibatkan beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon terendam banjir.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra mengatakan ada beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon terendam banjir sejak Rabu (5/2) malam.

“Di Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon ada 8 desa yang terendam, namun ada tiga desa yang terparah,” ujarnya, Kamis (6/2/2020).

Tiga desa di Kecamatan Susukan yang terparah banjir, lanjut Dadang, yakni Desa Bojong Kulon, Susukan, dan juga Desa Bunder. Selain Kecamatan Susukan, banjir juga merendam di Kecamatan Arjawinangun dan Kecamatan Suranenggala.

“Kurang lebih ada 3 sampai 4 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.

BACA YUK:  Peringati Hari Jadi, Pemkab Cirebon Bagikan 542 Sertifikat Tanah di Kecamatan Ciwaringin

Menurut Dadang, sejak malam hari mulai pukul 00.00 sampai 03.00 WIB dini hari, sudah ada kurang lebih 760 jiwa yang dievakuasi, namun sejak pagi tadi sudah kembali kerumah masing-masing.

Wilayah yang terdampak banjir ini, Dadang menjelaskan karena hujan dengan intensitas tinggi dan lama sejak sore hingga malam hari kemarin. Akibatnya, tanggul sungai Wanganayam  Susukan jebol dan merendam ratusan rumah warga.

“Karena tanggul jebol dan air meluap ke pemukiman warga tidak hanya di Susukan saja, tetapi ada di beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.

Usai mengevakuasi di Desa Susukan Kulon, pihaknya akan langsung menggelar rapat dengan instansi-instansi terkait untuk segera menggambil langka-langkah kongkrit, khususnya yang berkaitan dengan tanggul jebol.

BACA YUK:  Resmikan Gedung Khusus PPA, Bupati Harapkan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Cirebon Turun

“Karena tanggul jebol tidak hanya di Susukan saja, tetapi ada di beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon seperti Pamuragan. Memang ada beberapa titik yang mengalami tanggul jebol,” katanya.

Sehingga, kata Dadang, kita akan berkoordinasi dengan BBWS yang mempunyai kewenangan tentang tanggul dan sungai ini. Untuk penanggulangan sementara, pihaknya melakukan penutupan tanggul dengan karung pasir, bronjong dan juga rajeg bambu.

“Sementara kita melakukan penutupan tanggul dengan karung pasir, bronjong dan juga pagar bambu,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretariat Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Ronianto mengatakan masih ada dua desa yang cukup parah, yakni Desa Susukan sekitar 2.500 rumah dan Desa Bojong Kulon sekitar 600 rumah masih dalam kondisi terendam.

BACA YUK:  Perayaan Tahun Baru Imlek 2024 di Jawa Barat Aman dan Kondusif

“Untuk fasilitas umum, seperti balaidesa tadi malam sampai terendam hingga 1 meter lebih, kemudian SD masih terendam dan tidak bisa digunakan untuk belajar mengajar,” ujarnya.

Menurut Roniato, banjir tahun ini merupakan banjir terparah sejak beberapa tahun kebelakang. Karena hujan dengan intesitas tinggi dan lama, sungai Wanganayam tidak dapat menampung debit air, sehingga tanggul sungai tersebut jebol dan merendam rumah warga. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *