Hari Pertama PTM di Kota Cirebon, Pola Pembelajaran Diatur Sekolah Masing-masing

Cirebon,- Seluruh penyelenggara pendidikan di semua jenjang di Kota Cirebon mulai menjalankan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), Senin (6/9/2021). Namun, untuk pola pengaturan secara teknis PTMT diserahkan kepada sekolah masing-masing.

“Secara teknis kita serahkan pada sekolah untuk menentukan pola yang akan digunakan sesuai karakter dan kondisi lingkungan masing-masing,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi di sela-sela monitoring PTMT, Senin (6/9/2021).

Seperti di SDN Kartini Kota Cirebon, menurut Agus, pola pengaturan PTMT menggunakan blended learning dan shifting, yakni kelas rendah 1-3 masuk pagi, kelas tinggi 4 – 6 masuk siang.

BACA YUK:  Selain Suguhkan 225 Menu, Bukber di Kampoeng Ramadan Aston Cirebon Juga Hadirkan Live Music

“Namun, dari sisi alur kedatangan sampai masuk ke kelas, kami lihat sudah cukup memadai polanya untuk Sekolah Dasar,” jelas Agus.

Sementara di tingkat SMP, menurut Agus, jika dilihat sesuai Surat Edaran (SE) ada ketentuan bisa sampai 50 persen. Namun, jumlah 50 persen tersebut terlihat penuh.

“Sehingga, kami menyarankan antara blended learning dengan shifting. Jadi bisa 50 persen, tapi misalnya kita atur kehadirannya berdasarkan jam,” katanya.

Dari hasil monitoring pada hari pertama PTMT di Kota Cirebon, Agus berpesan kepada pihak sekolah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari kedatangan, aktivitas ngajar mengajar, maupun kepulangan untuk tidak membuka masker kecuali makan dan minum.

BACA YUK:  Bupati Cirebon Resmikan Gedung UKS SMPN 1 Sumber

“Untuk minggu ini akan kita lihat seperti apa, kemudian polanya sudah stabil dan mapan kita lihat dan akan di evaluasi. Inikan baru hari pertama,” ungkap Agus.

 

Agus menjelaskan bahwa pada intinya dibukanya PTMT oleh pemerintah daerah, karena ingin kualitas belajar siswa bisa lebih baik lagi. Namun, untuk kasus terkonfirmasi bisa terus dijaga dan tetap landai.

“Ini yang harus menjadi sebuah konsekuensi yang dilakukan oleh semua pihak. Termasuk saat ini sektor pendidikan yang baru bisa dibuka, selama 1,5 tahun. Kita bukanya secara bertahap, dan ini harus benar-benar dijaga agar sektor pendidikan ini jangan sampai menjadi penambahan kasus,” bebernya.

BACA YUK:  6 Ide Menu Buka Puasa Sederhana dan Hemat, Cocok untuk Anak Kos!

“Kalau sistem sudah stabil, baru kemudian kita tingkatkan lebih besar lagi. Mudah-mudahan suasananya terus membaik,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *