Harga Kedelai Naik, Produsen Tempe di Cirebon Memilih Kurangi Ukuran
Cirebon,- Produsen tempe di Kota Cirebon memilih mengurangi ukuran tempat agar pembuatan tempe tetap berjalan di tengah harga kedelai yang melambung tinggi.
Seperti yang dilakukan Maduri (63), produsen tempe di Karangsetra, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon memilih mengurangi ukuran tempe agar produksinya tetap jalan.
Harga kedelai yang sebelumnya seharga Rp. 6.900 per kilogram beberapa bulan lalu, sampai saat ini harganya sudah diangka Rp. 9.500 per kilogram.
“Sudah hampir 3 bulan. Naiknya secara bertahap mulai dari harga Rp. 6.900 sampai sekarang sudah Rp. 9.500 per kilogram,” ujar Maduri saat ditemui About Cirebon di rumah usahanya, Selasa (5/1/2021).
Masduri menjelaskan, walaupun harga kedelai naik, untuk harga jual tempe tidak dinaikan. Namun, Masduri hanya mengurangi ukuran tempe saja.
“Kalau harga sih tidak dinaikan, cuma ukuran saja dikurangi. Yang tadinya pakai ukuran plastik 14 jadi ukuran 13,” ungkapnya.
Masduri mengaku, setiap harinya kedelai yang digunakan untuk membuat tempe sebanyak 100 kilogram. Kedelai yang digunakan, menggunakan kedelai impor.
Karena, menurut Maduri, kedelai lokal kualitasnya kurang baik bila digunakan untuk pembuatan tempe. Tapi, jika digunakan untuk membuat tahun sangat bagus sekali.
Masduri berharap, pemerintah segera mengambil langka untuk menstabilkan harga kedelai. (AC212)