Gubernur Jawa Barat Mengenang Sosok Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon

Cirebon,- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tiba di Keraton Kasepuhan Cirebon untuk melayat almarhum Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat.
Baca yuk: Kabar Duka, Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon Meninggal Dunia
Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil langsung menuju Bangsal Agung Panembahan Keraton Kasepuhan Cirebon untuk melakukan salat jenazah.
Dalam kesempatan tersebut Kang Emil atas nama pribadi dan atas nama masyarakat Jawa Barat mengucapkan turut berduka cita atas berpulangnya Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat yang berpulang pukul 05.20 WIB di Rumah Sakit Santosa Bandung.
“Beliau memang selama ini menyampaikan kepada kami punya permasalahan kesehatan yang bolak balik dirawat dan beberapa kali kita bertemu disana,” ujar Kang Emil kepada awak media.
Kang Emil berharap, amal ibadah almarhum diterima Iman Islamnya, dilapangkan alam kuburnya.
Kang Emil menyebutkan bahwa memori bersama dengan Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat sangat banyak. Bahkan, menurut Emil, sejak jaman sebelum menjadi Walikota pernah sowan kesini (Keraton Kasepuhan).
Baca yuk: Cerita Wali Kota Cirebon Tentang Sosok Almarhum Sultan Sepuh XIV
Selain itu, pada saat menjadi Walikota Bandung, kata Kang Emil, banyak memberikan nasihat yang diberikan kepada kami.
“Kita buat Parade Nusantara sempat dahulu di Jalan Asia Afrika itu juga bimbingan masukan dari beliau dengan mengundang seluruh Sultan Se-Nusantara,” ungkap Kang Emil.
“Kebetulan, beliau diantara pelaku sejarah itu yang paling di hormati. Sehingga dipilih menjadi pimpinan dari kumpulan organisasi keraton-keraton Nusantara,” tambahnya.
Sebagai kaka ke adik, menurut Kang Emil, selalu menasihati sejak jaman menjadi Walikota hingga menjadi Gubernur Jawa Barat.
“Orangnya sangat sopan, jadi memori saya yang terbaik kepada beliau itu sopan santun, akhlak yang harus menjadi inspirasi semua orang. Apapun jabatan anda hari ini, semua ini hanya sementara. Nasihat beliau seperti itu dan yang penting adalah akhlak dan amal ibadah kita,” bebernya.
“Itu nasihat yang saya pegang dan saya terapkan sampai hari ini. Itulah memori saya kepada beliau dan saya sangat kehilangan,” pungkasnya. (AC212)