Gelaran Fisip Duwe Gawe Unswagati Membangun Kritik Melalui Seni

Cirebon, 9 Desember 2017,- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unswagati Cirebon menggelar acara bertajuk Fisip Duwe Gawe (FDG) yang berlangsung di Kampus 3 Unswagati, Jalan Terusan Pemuda, Kota Cirebon, Sabtu (9/12/2017).

Acara FDG mengambil tema “Membangun Kritik Melalui Seni” dimeriahkan dengan pagelaran seni Tari Topeng, Tari Mojang Priangan. Kemudian ada pameran seni dari Klise, Dolanan Analog, Gallery Perjuangan dan Graffity Woze.

Kindi Fadhilah, selaku Ketua Pelaksana Fisip Duwe Gawe mengatakan, dalam kegiatan ini juga ada talkshow dengan menghadirkan narasumber ternama dari Pantomim Indonesia Wanggi Hoed dan seniman Seni Rupa asal Cirebon Kang Deden. Tak hanya itu, ada penampilan band asal Cirebon Another Project, James Steady dan band dari Unswagati sendiri.

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

“Kegiatan Fisip Duwe Gawe dilaksanakan rutin setiap tahunnya, dan tahun ini sekaligus memperingati Hari HAM dan Hari Anti Korupsi,” ujarnya kepada About Cirebon.

Kata dia, kegiatan ini bertujuan untuk membuka suatu wadah bagi teman-teman mahasiswa dengan menunjukan kreativitasnya, juga untuk eksistensi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, bahwasanya Ormawa di Fisip ada dan selalu menjadi fakultas terdepan di Unswagati.

“Kemudian, sesuai dengan tema Membangun Kritik Melalui Seni, bahwa melalui seni khususnya mahasiswa ilmu politik ini bisa mengaspirasikan suatu keadaan yang ada,” terangnya.

BACA YUK:  PT KAI Daop 3 Cirebon Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran Terjadi Besok

Lanjut dia, kegiatan FDG yang digelar setiap tahunnya mempunyai makna, yaitu untuk mengingatkan bahwasanya di kehidupan ini seni itu memang selalu ada. Oleh karenanya, kenapa di kepengurusan BEM Fisip setiap tahunnya ada kegiatan FDG yang dikhususkan untuk seni dan akhir periode ketua BEM.

“Kami berharap kegiatan seperti ini setiap tahun selalu digelar dan dari tahun ke tahun kegiatannya bisa lebih besar. Sehingga bisa menjadi tolak ukur bagi fakultas-fakultas di Unswagati Cirebon,” harapnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *