Gelar Reses di 4 Titik, M. Handarujati Kalamullah Dapat Keluhan Infrastruktur
Cirebon,- Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, M. Handarujati Kalamullah mendapatkan keluhan terkait infrastruktur dalam kegiatan reses masa persidangan 1 tahun 2023. Kegiatan reses merupakan kegiatan anggota dewan berkomunikasi dengan konstituen.
Dalam kegiatan reses kali ini, Andru sapaan akrabnya melakukan reses di empat titik yakni, RW 04 Tugudalam Kelurahan Kalijaga, RW 11 Budi Asih Kelurahan Kecapi, RW 10 Pengguna Utara Kelurahan Harjamukti, dan RW 19 Larangan Timur Kelurahan Larangan.
“Banyak aspirasi yang disampaikan masyarakat, salah satunya berkaitan dengan infrastrukur. Karena memang, dengan Pandemi COVID-19 kemarin kita baru melakukan pembangunan infrastruktur, secara otomatis baru dilakukan di tahun 2022,” ujar Andru saat ditemui About Cirebon usai reses di RW 19 Larangan Timur, Senin (21/3/2023) malam.
Menurut Andru, masyarakat berharap infrastruktur ini bisa tertata dengan baik dan bisa makin bagus, serta anggaran tersedia. Selain infrastruktur, lanjut Andru, banyak aspirasi yang berkaitan dengan perbaikan rumah tidak layak huni.
“Ini menjadi catatan tersendiri untuk pemetintah Kota Cirebon, bahwa ternyata di Kota Cirebon ini banyak masyarakat yang rumahnya masih tidak layak dan perbaikan. Sekaligus juga kami diingatkan oleh masyarakat berkaitan dengan tingginya angka stunting di masyarakat,” katanya.
Seperti yang terjadi di RW 04 Tugudalam Kelurahan Kalijaga, kata Andru, kurang lebih ada 50 anak stunting yang butuh penanganan serius. Dan tentunya, aspirasi-aspirasi dari masyarakat ini merupakan salah satu cara untuk DPRD bekerja lebih baik lagi dan menjawab kebutuhan-kebutuhan di masyarakat dan mewujudkan harapan masyarakat menuju Kota Cirebon yang lebih baik, lebih aman, adil dan sejahtera.
“Berkaitan dengan dinas terkait, tentunya kita juga akan berkomunikasi secara langsung, salah satunya berkaitan dengan PJU (penerangan jalan umum). PJU ini merupakan kebutuhan utama, apalagi akan memasuki bulan ramadan,” terang Andru.
“Masalah PJU ini masyarakat berharap dalam rangka menjaga keamanan lingkungan ini, mereka bisa difasilitasi dengan PJU-PJU yang mati dan bisa diperbaiki,” sambungnya.
Yang tidak kalah penting, kata Andru, yakni berkaitan dengan tarif PDAM. Menurutnya, keluhan masalah PDAM ini berkaitan dengan penyaluran air dan juga tarif.
“Di beberapa titik memang menjadi keluhan dari masyarakat. Maka, kami memohon dengan dinas terkait dan saya juga akan berkoordinasi dengan Dirut PDAM supaya bisa dilihat lebih jauh. Kita sudah berkomitmen bahwa kenaikan tarif PDAM tidak berimbas kepada masyarakat penghasilan rendah dan kita menagih komitmen tersebut dan bisa ditinjau ulang,” pungkasnya. (HSY)