Dalam Menyambut Lailatul Qodar, Keraton Kacirebonan Gelar Hajat Tradisi Likuran
Cirebon,- Keraton Kacirebonan memegang hajat Tradisi Likuran yang diadakan setiap bulan suci Ramadan. Kegiatan ini diadakan setiap tahun pada malam ganjil bulan Ramadan, mulai tanggal 21 sampai 29 Ramadan, Senin (10/5/2021).
“Pada malam hari hajat tradisi likuran ini kami menyalakan damar malem, damar kurung dan obor pada setiap titik di lingkungan keraton. Pada sore harinya, tanggal 26 malam 27 Ramadan dilaksanakan selamatan dilanjut setelah sholat tarawih yaitu wiridan bersama,” ungkap Permaisuri dari Keraton Kacirebonan, Sultan Abdul Gani Natadiningrat, Ratu Beda Natadiningrat.
Baginya, hajat likuran ini memiliki filosofi tersendiri yaitu untuk menyambut Lailatul Qodar agar memperoleh petunjuk dan keberkahan hidup. Acara hajat ini diungkapkannya, biasanya dihadiri oleh kerabat famili dan abdi dalem Keraton Kacirebonan dengan dilakukan selamatan pada sore harinya kemudian pada malam harinya wiridan di halaman Prabayaksa.
“Untuk tahun ini dihadiri hanya sekitar 20 orang. Biasanya lebih banyak dihadiri oleh para abdi dalem,” imbuhnya.
Tradisi ini rupanya sudah berjalan sangat lama karena merupakan tradisi turun menurun sejak jaman sultan-sultan sebelumnya. Acara tahun ini dan tahun sebelumnya, dirasakan agak berbeda karena yang hadir pada hajat tradisi ini lebih sedikit karena Pandemi covid-19.
“Tapi tetap diselenggarakan, yang hadir dibatasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan, namun tidak mengurangi kekhidmatan dan esensi dari kegiatan hajat tradisi Likuran di Keraton Kacirebonan ini,” ucapnya kepada About Cirebon.
Ratu Beda juga berharap dengan diadakannya acara tradisi ini bisa mendapatkan keberkahan, semangat hidup, dan spiritual yang lebih baik. Harapan lainnya, semoga acara tradisi Likuran di Keraton Kacireboan ini dapat tetap lestari sebagai salah satu aset budaya dan tradisi yang ada. (AC560)
