Cirebon Sebagai Pilot Project Sistem E-Retribusi Pakai QRIS

Cirebon,- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon bekerja sama dengan Bank BJB dan Link Aja meluncurkan sistem pembayaran E-Retribusi di Pasar Tradisional Kota Cirebon, Sabtu (7/12/2019).
Sebagai Pilot Project, sistem pembayaran E-Retribusi menggunakan Q-RIS (Quick Response Code Indonesia Standard) diluncurkan di Pasar Gunung Sari, Kota Cirebon oleh Wali Kota Cirebon, Kepala KPw BI Cirebon, Kepala Bank BJB Cirebon, Direktur Perumda Kota Cirebon dan Head of Ecosystem Expansion Group Link Aja.
Kepala KPw BI Cirebon, Fadil Nugroho mengatakan Pasar Gunung Sari Cirebon merupakan pasar pertama di Indonesia yang melakukan E-Retribusi dengan menggunakan Q-RIS.
“Ini masih uji coba, apakah berjalan bagus, akan kita kawal terus. Kami mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Cirebon, Dirut Perumda Pasar, BJB, dan Link Aja,” ujar Fadil.
Menurut Fadil, penggunaan E-Retribusi ini Perumda Pasar bisa langsung mengetahui atau termonitor apakan pemilik lapak di pasar sudah membayar atau belum.
“Jadi pemilik lapak yang belum membayar bisa terlihat. Pembayaran ini bisa menggunakan aplikasi dompet elektronik apa saja, karena barcode yang dibuat unik oleh Link Aja menggunakan Q-RIS,” terangnya.
Biasanya retribusi dilakukan dengan sistem setoran, dengan adanya E-Retribusi, para pedangan bayar sesuai dengan nilai yang sudah ditentukan, dan tidak perlu membayar ke kantor maupun ditagih.
“Untuk pembayaran E-Retribusi, barcode yang digunakan setiap pedagang berbeda-beda. Bahkan, bila pembeli yang ingin membayar menggunakan QRIS disediakan barcode berbeda yang mana langsung masuk kedalam rekening penjual,” kata Fadil.
Sementara itu, Wali Kota Cirebon, Drs. Nashrudin Azis mengatakan program E-Retribusi merupakan sebuah langkah yang sangat maju, berani, yang bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan kewajiban bagi para pemilik lapak di pasar tradisional.
“Dengan adanya E-Retrebusi, sudah tidak repot lagi untuk membayar ke kantor ataupun ke pos-pos tertentu yang sudah disediakan oleh PD Pasar,” ujar Azis.
Dengan adanya E-Retribusi ini, kata Azis, upaya pemerintah daerah untuk mengurang tingkat kebocoran bisa terwujud. Selama ini, hampir di semua sektor yang namanya kebocoran selalu saja ada.
“Tentunya dengan sistem ini, tingkat kebocoran bisa diminimalisir. Kami juga menginginkan untuk sektor-sektor lain dapat menerapkan sistem tersebut, sehingga bisa membahagiakan masyarakat Kota Cirebon, misalnya pembayaran PD Air Minum ataupun juga pembayaran yang lain,” terang Azis.
Azis berharap, sistem E-Retribusi ini tidak hanya diterapkan di Pasar Gunung Sari saja, tapi untuk semua pasar-pasar yang ada di Kota Cirebon bisa menggunakan sistem E-Retrebusi.
“Kemudian sistem ini bisa merambah ke sektor-sektor transaksi yang ada di tempat lain, agar semuanya dimudahkan,” tutup Azis. (AC212)