Cirebon Miliki Museum Keraton Modern Pertama di Indonesia

Cirebon, 10 Juni 2017,- Sultan Sepuh XIV meresmikan Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon yang berlangsung di Komplek Keraton Kasepuhan Cirebon, Sabtu (10/06/2017).

Peresmian tersebut dihadiri oleh Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), Asosiasi Museum Indoneisa, Bupati Cirebon, Kapolres Cirebon Kota, Kemenpar, Kemendikbud dan para tamu undangan.

Sultan Sepuh XIV, PRA. Arief Natadiningrat mengatakan, Museum Pusaka Keraton Kasepuhan terletak di sebelah museum kereta singa barong yang lama di Komplek Keraton Kasepuhan dengan luas sekitar 1.000 m2.

Menurutnya, museum pusakan ini bertujuan untuk menata kembali pusaka era akhir Kerajaan Pajajaran, era Sunan Gunung Jati, era Fatahilah mengusir Portugis di Sunda Kelapa, peninggalan Putri Ong Tin Nio dari Tiongkok, era panembahan Ratu Cirebon, era Sultan Kasepuhan Cirebon dan masih banyak lagi.

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

“Museum Pusaka ini merupakan Museum pertama Keraton yang modern di Indonesia dan difasilitasi dengan teknologi modern seperti CCTV, 6 pendingin ruangan 5pk, audio visual, ruang kafetaria, ruang cinderamata, 55 lemari dan 1 ruang khusus dengan pintu besi dan atap jaring besi dengan lemari kaca menggunakan pasword,” ujarnya.

Lanjut dia, museum ini sangat nyaman dan wisatawan khususnya generasi muda para pelajar mau datang ke museum karena nyaman sejuk seperti mall, karena selama ini generasi muda senangnya datang ke mall.

BACA YUK:  Baznas Kota Cirebon Gelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Pencatatan Zakat Fitrah

“Museum ini juga difasilitasi ruang khusus peninggalan pusaka di era Sunan Gunung Jati. Ruang khusus ini dibuka hanya seminggu sekali yaitu hanya setiap hari jumat, sedangkan museum ini dibuka untuk umum setiap hari dari jam 09.00 WIB sampai 17.00 WIB,” tuturnya.

Ia menambahkan, Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon didedikasikan untuk masyarakat dan pemerintah, supaya bagaimana bisa mempelajari benda pusaka kita dari benda-benda kuno. Dengan mempelajari benda-benda kuno ini kita mengetahui sejarahnya, budayanya dan juga tokoh-tokohnya, bagaimana kepahlawananya, heroismenya dan sebagainya.

BACA YUK:  Sekda Jabar Herman Suryatman Monitoring Rest Area dan Posko UPTD Dishub di Cirebon

“Kita harapkan generasi muda yang akan datang tah sejarah leluhur kita semuanya. Jadi, tidak saja mereka menereima informasi dari media sosial diluar sana, tetapi mereka mencintai budaya sejarah bangsanya sendiri,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *