Catur Brata Penyepian, Tidak Melakukan Aktivitas

Cirebon,- Umat Hindu di seluruh dunia akan melaksanakan Hari Raya Nyepi atau Catur Brata Penyepian, yang akan berlangsung pada Sabtu 17 Maret 2018.

Made Supartini, Penyuluh Agama Hindubdi Wilayah Cirebon menjelaskan, Catur Brata Penyepian tidak ada aktivitas sama sekali dalam artian tidak menyalakan api.

[ Baca ya : Ini yang Dilakukan Umat Hindu di Cirebon Sebelum Hari Raya Nyepi ]

“Api sendiri dimaksud dalam diri kita adalah amarah, emosi, nafsu yang berlebihan. Itulah yang kita kendalikan, bukan menghilangkan tapi mengendalikan,” ujarnya kepada About Cirebon, Kamis (15/3/2018).

BACA YUK:  Gerakan Pangan Murah Kembali Digelar di Kota Cirebon

Lanjut dia, di Hari Raya Nyepi ada yang namanya Amatikari atau tidak melakukan aktivitas, dalam hal ini aktivitas yang tidak baik. Misalnya, dalam pelaksanaan Catur Brata Penyepian kita benar-benar ada di rumah dan dialihkan pada keseharian kita untuk melakukan hal-hal positif, tidak melakukan kegiatan fisik namun kegiatan rohani.

“Seperti hal meditasi, atau kita membaca kitab, atau lebih mengalihkan kegiatan dalam sehari itu ke dalam diri kita. Untuk merenung dalam setahun ini telah kita laksanakan,” ungkapnya.

BACA YUK:  Tinjau Banjir, Bupati Cirebon Langsung Salurkan Bantuan

Selain itu juga, ada Amati Lelanguang tidak menikmati hiburan, tidak bersenang-senang pada hari Raya Nyepi. Bersenang-senang, kata dia, dalam artian menyeimbangkan, saat mana harus bersedih, mana harus bergembira.

“Jadi kita bisa mengarahkan dalam hal yang baik, tidak berpergian dalam artian secara rohani. Namun secara duniawi kita tidak keluar rumah, lebih diarahkan kepada kehidupan rohani,” katanya.

“Jadi dalam sehari penuh, kita melaksanakan Catur Brata Penyepian yang bertujuan untuk melatih diri dan mengarahkan ke hal-hal positif,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *