Catat! Ini 9 Rekomendasi Prospek Kerja Lulusan Jurusan Farmasi, Tak Hanya Apoteker

Dalam dunia kesehatan, ada berbagai bidang profesi yang dikenal, terutama profesi dokter dan perawat.

Namun, tahukah Anda bahwa ternyata ada profesi di dunia kesehatan yang juga memiliki peran yang cukup krusial? Profesi itu merupakan tenaga farmasi.

Tenaga farmasi dianggap memiliki peranan vital di dunia kesehatan lantaran mereka memiliki peran bidang keilmuan yang mempelajari bagaimana cara membuat, mencampur, meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan standarisasi/pembakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan distribusinya serta penggunaannya yang aman.

Oleh karena itu, profesi ahli farmasi sendiri juga turut memiliki peran yang krusial dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Kendati memiliki peran yang vital di masyarakat. Namun, siapa sangka, tenaga farmasi atau apoteker di Indonesia jumlahnya masih terbilang sedikit.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sendiri, pada tahun 2023, jumlah ahli farmasi atau apoteker hanya 130.643 orang dari total 1,49 juta tenaga medis yang ada di Indonesia.

Jumlah tersebut masih sangat rendah dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang totalnya mencapai 275,5 juta orang. Padahal prospek kerja tenaga farmasi tidak hanya apoteker.

Lantas apa saja prospek atau peluang kerja lulusan farmasi? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

9 Rekomendasi Prospek Kerja Lulusan Farmasi

  1. Farmasi Industri

Salah satu pekerjaan yang banyak diincar oleh lulusan jurusan farmasi yang pertama yakni bekerja sebagai ahli farmasi industri.

Lulusan jurusan farmasi yang bekerja di bidang ini nantinya akan ditempatkan pada bagian research and development (R&D).

Tugas mereka yakni untuk menentukan formula, teknik pembuatan dan menentukan spesifikasi bahan baku pembuatan obat.

Pekerjaan pengembangan produk tersebut dilakukan mulai dari skala laboratorium hingga produksi.

  1. Lembaga Pemerintah

Selain farmasi industri, bekerja di lembaga pemerintah juga cukup menjanjikan bagi lulusan jurusan farmasi.

Lulusan jurusan farmasi dapat bekerja di lembaga pemerintahan seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tugasnya yakni berkaitan dengan mengurus pelegalan obat dan makanan.

Hampir mirip dengan bekerja di bidang farmasi industri, saat bekerja di BPOM alumni jurusan farmasi akan diberi tugas untuk menyusun regulasi terkait peraturan penggunaan obat, menerapkan fungsi pengawasan obat, makanan, dan kosmetik yang beredar di masyarakat.

  1. Ahli Kecantikan
BACA YUK:  Dukung UMKM Naik Kelas, BI Cirebon Terus Lakukan Pembinaan

Untuk pekerjaan yang juga bisa dimasuki oleh lulusan jurusan farmasi yakni ahli kecantikan atau aesthetician.

Sesuai namanya, ahli kecantikan merupakan pekerjaan bagi mereka yang terlatih dan terampil dalam melakukan perawatan kecantikan sesuai dengan standar atau lisensi resmi yang dimiliki.

Adapun tugas seorang ahli kecantikan yakni memberikan konseling dan menyediakan program yang sesuai dengan tujuan dan kondisi klien. Misalnya, mengurangi kelebihan lemak, selulit, ataupun warna kulit yang tidak merata.

Kemudian, lulusan jurusan farmasi yang tertarik menjadi ahli kecantikan bisa bekerja di klinik kecantikan, pusat pelayanan kesehatan, bahkan perusahaan kosmetik.

  1. Penyuluh Kesehatan

Pekerjaan selanjutnya yang bisa dilakukan oleh lulusan jurusan farmasi yakni sebagai penyuluh kesehatan.

Sebagai alumni jurusan farmasi tentunya memiliki kemampuan untuk menyediakan dan mengelola program pendidikan kesehatan yang membantu individu, keluarga, dan komunitas.

Sedangkan penyuluh kesehatan sendiri memiliki tanggung jawab untuk memaksimalkan dan mempertahankan gaya hidup sehat.

Sementara bagi lulusan jurusan farmasi yang tertarik dibidang ini, nantinya akan diminta untuk mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat sebelum melakukan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program yang dirancang untuk mendorong gaya hidup sehat, kebijakan, dan lingkungan.

  1. Peneliti farmasi

Peneliti farmasi juga menjadi salah satu prospek kerja yang bisa ditempuh lulusan jurusan farmasi.

Para peneliti farmasi biasanya akan sering melakukan penelitian sebagai langkah untuk membantu pengembangan ilmu farmasi. Misalnya, kajian penelitian tentang potensi tanaman obat yang melimpah di Indonesia supaya ke depannya bisa dikembangkan dan dapat dimanfaatkan.

Bagi sarjana jurusan farmasi yang bercita-cita ingin menjadi peneliti farmasi, terdapat prospek pekerjaan menjanjikan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

  1. Dosen

Bekerja sebagai tenaga pengajar juga bisa menjadi pilihan bagi para lulusan jurusan farmasi.

Hal itu mengingat, jurusan farmasi di Indonesia semakin banyak diminati sehingga beberapa universitas gencar mencari tenaga pendidik.

BACA YUK:  Disdukcapil Kota Cirebon Terus Dorong Cakupan Kepemilikan KIA

Tentunya hal ini menjadi kesempatan besar untuk menyalurkan dan mengembangkan ilmu farmasi.

Bagi sarjana jurusan farmasi yang ingin menjadi dosen, harus menempuh pendidikan minimal S2 dulu.

  1. Administrasi

Kemudian, para lulusan jurusan farmasi juga ternyata berkesempatan bekerja sebagai administrasi.

Dalam hal ini, para lulusan jurusan farmasi tidak hanya berkutat dengan obat-obatan saja, namun juga akan mengurus semua hal tentang makanan, minuman, hingga kosmetik.

Bekerja sebagai bagian administrasi pelayanan obat di instansi pemerintah dapat menjadi opsi setelah lulus nanti.

Alumni jurusan farmasi nantinya akan mendapat tugas mengawasi beberapa makanan yang ternyata mengandung bahan kimia dan zat terlarang lain yang bisa diketahui oleh ahlinya saja.

Bidang utama yang memberikan kesempatan besar bagi lulusan farmasi ada pada bidang layanan kesehatan misalnya rumah sakit, apotek dan juga laboratorium klinik.

Untuk menjadi seorang apoteker profesional lulusan farmasi wajib mengambil pendidikan profesi apoteker selama 2 semester dengan jangka waktu 1 tahun.

Setelah lulus mengikuti pendidikan profesi, lulusan farmasi bisa melamar di apotek, rumah sakit, maupun laboratorium klinik.

  1. Farmasi Komunitas

Prospek kerja lulusan jurusan farmasi selanjutnya yakni farmasi komunitas yang mana mereka akan bekerja memberikan pelayanan di sarana kesehatan terdekat dengan komunitas masyarakat, seperti apotek, klinik, dan puskesmas.

Tugasnya adalah memberi pelayanan terkait obat-obatan dalam komunitas masyarakat tertentu.

Bagi alumni jurusan farmasi yang tertarik di bidang ini, nantinya akan bekerja di fasilitas pelayanan publik terdekat yang bisa diakses oleh komunitas tersebut.

  1. Pengusaha

Peluang kerja lulusan jurusan farmasi selanjutnya yakni membuka usaha apotek sekaligus menjadi apoteker di tempat usahanya sendiri.

Namun, untuk membuka apotek, ada beberapa syarat khusus yang kamu butuhkan. Misalnya, surat permohonan izin usaha apotek, surat penugasan, surat sumpah apoteker, surat izin farmasi, hingga surat notaris dan lain-lainnya.

Kendati ada berbagai macam prospek kerja lulusan jurusan farmasi, namun para ahli farmasi di Indonesia biasanya akan tergabung dalam Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

BACA YUK:  Camat Talun: Hadirnya Kubang River Tubing Jadi Tambah Daya Tarik Wisatawan

Lantas apa itu PAFI? Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai PAFI dapat menyimak penjelasan berikut ini.

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) menjadi salah satu organisasi terkait farmasi di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1946.

Berdasarkan sejarah terbentuknya, PAFI pertama kali berdiri di Yogyakarta pada 13 Februari 1946 lalu. Tujuan pembentukan organisasi ini tidak lain digunakan sebagai wadah untuk menghimpun semua tenaga yang bakti karyanya di bidang farmasi di seluruh Indonesia.

Dalam strukturnya, salah satu organisasi tertua di Indonesia ini terbagi ke beberapa cabang di setiap daerahnya. Kendati demikian, PAFI tetap terorganisir dalam kepengurusan pusat.

PAFI sendiri memiliki empat tujuan utama dalam menjalankan organisasinya yakni mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat Indonesia, mengembangkan dan meningkatkan pembangunan farmasi Indonesia, dan meningkatkan kesejahteraan anggota.

Sementara itu, PAFI memiliki sejumlah cabang yang tersebar di seluruh Indonesia di antaranya berada di daerah Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

Salah satu PAFI yang aktif yakni PAFI Padangsidempuan yang berlokasi di Jalan Sudirman Kel. No. 130A Wek I, Kec. Padangsidempuan Utara, Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara dan PAFI di kota ini bisa di akses di pafipadangsidempuan.org

Adapun semenjak dibentuk, PAFI sendiri telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pengembangan farmasi di Indonesia.

Dalam hal ini, PAFI telah membantu dalam meningkatkan kualitas layanan kefarmasian di Tanah Air. Selain itu, organisasi ini juga telah turut membantu melindungi kepentingan apoteker di Indonesia. (*)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *