Buyer dari Malang dan Yogyakarta Akan Membawa Produk dari Cirebon untuk Dipasarkan

Cirebon,- Ciayumajakuning Entrepreneur Festival (CEF) yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon akan berlangsung selama dua hari, 21-22 Oktober 2018 di Ballroom Hotel Prima, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.

Sebanyak 70 UMKM yang terlibat, memamerkan berbagai produk-produk unggulannya. selain itu, KPw BI Cirebon menghadirkan kegiatan Business Matching.

Baca juga ya Sebanyak 70 UKM Ikuti Ciayumajakuning Entrepreneur Festival 2018

Dalam Business Matching mendatangkan buyer-buyer dari nasional seperti Mirota Batik dari Yogyakarta, Pusat Oleh-oleh Brawijaya Malang, hingga Pusat oleh-oleh Krishna Bali.

Pengelola Pusat Oleh-oleh Brawijaya Malang, Tamsil Ainnur Rizal mengatakan kegiatan CEF sangat luar biasa, karena Bank Indonesia memiliki binaan UKM, kondisi hari ini, UKM kita pintar bikin produk, susah jualan.

BACA YUK:  Dukung Pelestarian Lingkungan Lewat Kampanye Tanam Oksigen, Indosat Rilis Film Pendek Jaga Raya

“Nah kesempatan hari ini, mereka ngga usah susah-susah cari market, tapi uda didatangi nih. Kita dari Malang datang kesini, dari Bali, Yogyakarta, dari mana-mana yang notabene kita sudah punya market,” ujarnya kepada About Cirebon, Sabtu (20/10/2018).

Jadi, lanjut Tamsil, pihaknya sebagai buyer pun terbantu, karena selama ini keliling mencari produk yang bisa dijual. Sehingga, dengan kegiatan ini tinggal datang dan langsung cari.

“Menurut saya, UKM di Cirebon dan sekitarnya luar biasa, barang-barangnya memang sudah layak untuk dijual, tapi memang ada beberapa tambahan dari sisi packaging masih sangat sederhana sekali,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, dari Bank Indonesia bisa membina mereka, bagaimana mengemas terhadap produk-produk mereka semenarik mungkin. Sehingga, konsumen melihat langsung mereka beli.

BACA YUK:  Kapolres Cirebon Kota Kunjungi PPK Lemahwungkuk Pastikan Kelancaran Rekapitulasi Suara

“Sejauh ini yang kita lihat, masih sederhana banget, kalau bisa mereka merambah ke all market, baik menengah maupun ke atas dengan packaging yang menarik, dengan harga tentunya bersaing,” jelasnya.

Pada kegiatan CEF 2018, Pengelola Brawijaya Malang akan membawa enam produk dari Cirebon untuk dipasarkan ditempat pusat oleh-oleh yang dikelolanya. Dari enam produk yang akan dibawa, salah satunya adalah produk olahan mangga.

“Karena kalau kita omongin tempat saya asal di Malang itukan identik dengan buah ya, buah sana identiknya apel dan sebagainya. Tapi, kalau disini tak lihat mangganya menarik untuk kita pasarkan disana,” bebernya.

Tapi PRnya, kata Tamsil, bagaimana produk ini bisa berkelanjutan, karena mangga termasuk buah musiman. Tapi pihaknya sudah menyampaikan, bahwa pengiriman bisa selalu berkelanjutan.

BACA YUK:  Reses Masa Persidangan I Tahun 2024, Ahmad Syauqi Dapat Keluhan Infrastruktur Hingga Pengembangan UMKM

“Rata-rata, mereka menyanggupi,” katanya.

Sementara itu, Parji Ronowijoyo, selaku Manager Pengembangan Mirota Batik mengatakan UKM di Cirebon memiliki potensi pasar yang luar biasa, khususnya untuk batik-batiknya.

“Memang di kami sudah ada temen-temen dari Cirebon sudah mengirim produknya ke kami,” ujarnya kepada About Cirebon.

Menurut Parji, dirinya sudah ada beberapa perjanjian dari teman-teman di Cirebon untuk datang ke tokonya untuk selanjut bekerja sama.

“Khususnya untuk yang batik-batik yah, karena memang mirota ini kan konsennya di batik dan cinderamata,” katanya.

Salah satu produk yang akan bekerja sama dengan Mirota Batik adalah Batik Ciwaringin.

“Beliau (Batik Ciwaringin) sudah mau datang ke Jogja, dengan membawa produk-produknya,” tutup Parji. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *