Bulan Mei 2023 Kota Cirebon Alami Inflasi 0,15 Persen

Cirebon,- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon mencatat pada bulan Mei 2023 Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat menjadi 112,78 dari sebelumnya 112,61.

Berdasarkan keterangan resmi BPS Kota Cirebon, dari 7 Kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,27 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,08 persen.

Aris Budiyanto, Kepala BPS Kota Cirebon mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas pada Mei 2023 secara umum menunjukan adanya peningkatan. Berdasarkan pemantauan BPS, Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,16 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 112,61 pada April 2023 menjadi 112,71 pada Mei 2023.

BACA YUK:  Cagar Budaya Muarajambi: Perjalanan Melalui Warisan Pendidikan dan Spiritual di Indonesia

“Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan pada Mei 2023 antara lain telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, ban luar motor, cabai merah, tomat dan bawang putih,” ujar Aris, Selasa (6/6/2023).

Pada Mei 2023, kata Aris, dari 11 kelompok pengeluaran, 6 kelompok pengeluaran mengalami inflasi, 3 kelompok pengeluaran mengalami deflasi dan 2 kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,77 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen.

Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,06 persen.

BACA YUK:  Reses Masa Persidangan I 2024, Agung Supirno Terima Aspirasi Pembangunan Hingga Pendidikan

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu, kelompok transportasi sebesar 0,77 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen. Kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, serta kelompok pendidikan.

Dari 26 kota IHK di Jawa, kata Aris, 25 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sumenep sebesar 0,66 persen dengan IHK sebesar 117,75 dan inflasi terendah terjadi di Kota Tangerang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 113,48. Sementara Kota DKI Jakarta mengalami deflasi sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 113,17.

BACA YUK:  Hadiri Kampanye Akbar di Kota Cirebon, Zulkifli Hasan Yakin Prabowo - Gibran Menang Satu Putaran

Pada Mei 2023. Aris menjelaskan, komoditas yang memberikan andil inflasi di Kota Cirebon diantaranya telur ayam ras 0,0907 persen, daging ayam ras 0,0581 persen, bawang merah 0,0239 persen, ban luar motor 0,0128 persen, dan cabai merah 0,0121 persen.

Sedangkan untuk komoditas yang memberikan andil deflasi diantaranya angkutan antar kota -0,0323 persen, tarif kendaraan travel -0,0320 persen, kendaraan carter atau rental -0,0280 persen, pepaya -0,0213 persen, dan cabai rawit -0,0073 persen. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *