Bulan Desember 2019, BPS Mencatat Kota Cirebon Mengalami Inflasi
Cirebon,- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon mencatat pada bulan Desember 2019 Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,58.
Dari 7 kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bandung 0,45 persen dan terendah di Kota Depok 0,18 persen.
“Untuk Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,44 persen,” ujar Kepala BPS Kota Cirebon, Joni Kasmuri, Sabtu (4/1/2020).
1. Perbandingan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Tahunan
Joni menjelaskan tingkat inflasi tahun kalender Desember 2019 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2019 terhadap Desember 2018) masing-masing sebesar 2,00 persen dan 2,00 persen.
Sedangkan pada periode yang sama, Desember 2018 terjadi inflasi sebesar 0,58 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Desember 2018) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2018 terhadap Desember 2017) masing-masing sebesar sebesar 2,80 persen dan 2,80 persen.
“Kelompok yang memberikan andil inflasi terbesar adalah bahan makanan sebesar 0,2594 persen,” ujarnya Sabtu (4/1/2020).
2. Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran
Pada bulan Desember 2019, lanjut Joni, dari tujuh kelompok pengeluaran, ada enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan satu kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks harga.
BPS mencatat, kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,19 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,54 persen.
Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,04 persen. Kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,29 persen.
Dan untuk Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks harga. Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,17 persen.
“Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan memberi andil inflasi sebesar 0,0232 persen. Komoditas yang memberi andil inflasi antara lain adalah tarip kereta api,” jelasn Joni.
3. Perbandingan Inflasi/Deflasi Antarkota IHK di Jawa
Dari dua puluh enam kota Indeks Harga Konsumen di Pulau Jawa, kata Joni, tercatat semua kota IHK mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,60 persen. Sementara inflasi terendah terjadi di Kota Tangerang sebesar 0,13 persen.
“Untuk Provinsi Jawa Barat mengalami inflasi 0,35 persen dan Nasional mengalami inflasi 0,34 persen,” tutupnya. (AC212)